Hilang 4 Hari Ditelan Ombak Pantai Selatan, Elan Ditemukan Tewas

Salah satu korban musibah terbaliknya kapal nelayan Jaya Abadi di pantai Pangandaran berhasil dievakuasi tim SAR Bandung, Jawa Barat (Liputan6.com/Jayadi Supriyadin)

Liputan6.com, Pangandaran - Setelah terhempas dan dinyatakan hilang selama empat hari, Elan Suherlan (47), salah satu korban musibah kapal terbalik 'Jaya Abadi' di Perairan Muara Sungai Bojong Salawe Desa Karang Jaladri, Kecamatan Parigi, Pangandaran, Jawa Barat, berhasil ditemukan.

Tim SAR Gabungan berhasil menemukan korban pagi tadi, yang berjarak satu kilometer dari lokasi pertama kali musibah terjadi, Selasa (1/10/2019) lalu.

"Korban ditemukan pada pukul 07.45 WIB, dan selanjutnya korban langsung dibawa ke Puskesmas Parigi," ujar Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Bandung Deden Ridwansah, Sabtu (5/10/2019).

Sebelumnya, korban bersama dua rekannya Wawan (22) dan Arsidin (50), terhempas ombak dan dinyatakan hilang, setelah kapal perahu yang mereka tumpangi terbalik dihempas ombak pantai selatan, pukul 23.45 WIB Selasa lalu.

Beruntung Wawan dan Asridin berhasil menyelamatkan diri, namun nahas korban dinyatakan hilang sejak kejadian berlangsung.

Mendapatkan informasi itu, tim SAR Gabungan langsung melakukan pencarian di sekitar Muara Bojong Salawe dengan luas area pencarian hingga 3.7 kilometer, menggunakan dua kapal nelayan berjenis jukung.

Hasilnya, korban baru berhasil ditemukan empat hari kemudian, sekitar 1 kilometer dari lokasi pertama musibah kapal terbalik berlangsung. Dengan telah ditemukannya korban, pencarian yang dilakukan tim SAR gabungan berakhir.

Beberapa unsur yang terlibat dalam pencarian itu yakni BPBD Kabupaten Pangandaran, Polairud Kabupaten Pangandaran, Pos TNI AL Kabupaten Pangandaran, Vertical Rescue, SAR MTA, SAR Pangandaran dan Nelayan Setempat.

* Dapatkan pulsa gratis senilai Rp 5 juta dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com di tautan ini.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Hari Minggu 12 tahun silam itu, Saiful Yusri (62) bersama istri dan anaknya sedang berada di rumah saat gempa tiba-tiba menguncang bumi. Saat itu warga berhamburan keluar rumah.