Sukses

Keren, Beri Apresiasi untuk Musisi Jalanan di Yogyakarta Bisa Pakai Gopay

Di Yogyakarta, sebanyak 100 musisi jalanan menerima kode QR Gopay yang memungkinkan mereka untuk menerima apresiasi secara non-tunai.

Liputan6.com, Yogyakarta - Gaya hidup non-tunai atau cashless kian berkembang di Indonesia dan memasuki seluruh lini kehidupan. Bahkan, untuk mengapresiasi musisi jalanan pun bisa menggunakan Gopay.

Di Yogyakarta, sebanyak 100 musisi jalanan menerima kode QR Gopay yang memungkinkan mereka untuk menerima apresiasi secara non-tunai. Dengan kode QR, para musisi jalanan ini juga bisa membayar BPJS.

"Kami tertarik dengan tawaran Gopay ini karena merasa prihatin, peraturan daerah larangan mengamen banyak diberlakukan, tetapi kita gagal mengklasifikasikan orang yang ada di jalanan," ujar Andi Malewa, pendiri Institut Musisi Jalanan (IMJ), dalam peluncuran kode QR untuk musisi jalanan Yogyakarta, di Silol Café Kotabaru, Kamis (17/10/2019).

Hal ini mendorongnya untuk membentuk IMJ sebagai ruang pemberontakan sekaligus menunjukkan kepada masyarakat tidak semua yang bekerja di jalan adalah pengemis. Musisi jalanan, misalnya, tidak bisa semuanya dicap pengemis karena tidak sedikit yang memiliki musikalitas yang bagus dan menghibur.

Ia mencontohkan musisi jalanan, seperti Terang Bulan. Astro Akustik, Grup Angklung Carehal, sudah menjadi ikon musik di Malioboro.

Menurut Andi, keuntungan menerima kode QR dari Gopay ini tidak hanya persoalan apreasiasi. Para musisi jalanan justru dituntut untuk lebih berkembang dan memanfaatkan penggunaan teknologi untuk meningkatkan penghasilannya.

Selain dari pertunjukan secara langsung, kode QR juga bisa dipasang untuk memancing apreasiasi melalui media sosial.

"Misal saat siang atau sore hari sebelum pentas, mereka bisa membuat konten pribadi di media sosial, seperti live Instagram atau Youtube dengan mencantumkan kode QR dan penonton yang ingin mengapreasiasi bisa langsung memberi melalui Gopay," ucapnya.

 

* Dapatkan pulsa gratis senilai jutaan rupiah dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS

2 dari 3 halaman

Lewat Proses Seleksi

Pemberian kode QR untuk musisi jalanan juga tidak asal diberikan. IMJ melakukan seleksi terlebih dahulu untuk menentukan musisi jalanan yang bisa menerima fasilitas ini.

Sebelum mendapatkan kode QR Gopay, musisi jalanan harus lulus mengikuti program standardisasi IMJ, seperti persyaratan kesehatan  atau anti narkoba dan menunjukkan surat kelakuan baik. Selain mendapatkan kode QR Gopay, musisi jalanan yang telah lolos seleksi juga akan memiliki rekening tabungan bank.

"Selain itu musisi jalanan yang menerima kode QR juga harus memiliki panggung rutin di jalanan dan dikenal masyarakat," kata Andi.

Kerja sama Gopay dan IMJ ini sudah dimulai pada pertengahan 2019. Sebelum Yogyakarta, Jabodetabek dan Semarang juga sudah menerapkan program ini. Rata-rata, musisi jalanan mengalami peningkatan penghasilan sampai 300 persen setelah menggunakan kode QR Gopay.

Andi juga merasa senang karena ini menjadi terobosan baru dan meningkatkan taraf hidup musisi jalanan. Terlebih, Indonesia menjadi satu-satunya negara di Asia Tenggara yang menerapkan kode QR untuk musisi jalanan.

"Di dunia baru ada tiga negara yang menerapkan, Inggris dan Guang Zho di Cina," tuturnya.

 

3 dari 3 halaman

Merangkul Berbagai Lapisan Masyarakat

SVP Consumer PR Gopay Nita Kartikasari menuturkan Gopay berusaha merangkul dan memberdayakan lapisan masyarakat secara konsisten melalui teknologi pembayaran non-tunai di berbagai bidang.

"Kami ingin agar para musisi jalanan tidak hanya bisa semakin mudah menerima apresiasi dari masyarakat, namun juga memiliki akses terhadap layanan keuangan formal," ujarnya.

Ia mengungkapkan Yogyakarta dipilih karena banyak terdapat musisi jalanan berbakat yang kerap pentas dan menjadi bagian dari budaya angkringan khas Yogyakarta. Gopay juga menggandeng IMJ sebagai rekan untuk berkolaborasi karena melihat pengalaman IMJ dalam merangkul dan memberdayakan musisi jalanan.

IMJ merupakan komunitas musisijalanan yang diinisiasi oleh aktivis sosial Andi Malewa sejak 2014. Dengan bergabung di IMJ, sejumlah musisijalanan mendapatkan kesempatan bimbingan langsung dari musisi tanah air sekaligus dosen tetap IMJ, yakni Ridho Hafiedz gitaris Slank dan Glenn Fredly.