Sukses

Kain Tenun Troso Khas Jepara Mulai Unjuk Gigi

Banyak desainer kenamaan yang menggunakan kain tenun Troso dalam karya rancangannya.

Liputan6.com, Jepara - Kain tenun ternyata bukan hanya ada di Palembang, Lombok, dan Sumba, di Pulau Jawa, tepatnya di Jepara, ada potensi wastra yang belum banyak dikenal. Masyarakat menyebutnya dengan kain tenun Troso.

Usut punya usut, nama kain Troso diambil dari nama suatu desa yang terdapat di Kecamatan Pecangaan, Kabupaten Jepara, yaitu Desa Troso. Di desa itulah tempat komunitas pengrajin kain tenun Troso berada.

"Cara pembuatannya lumayan rumit menurut saya, soalnya masih menggunakan peralatan serba tradisional," ujar Kholid, salah seorang pemilik usaha tenun Troso kepada Liputan6.com, Jumat (18/10/2019).

Kholid mengungkapkan, penyusunan benang dalam menenun harus ditata rapi berjajar atau istilahnya ngeteng plangkan. Selanjutnya, kata dia, benang dikaitkan dengan plangkan (Rangkaian kayu berbentuk kotak) atau mengikat motif dengan tali rafia.

"Setelah itu barulah dilakukan penataan motif dan pemberian motif pada benang yang akan ditenun," jelasnya.

 

Menurut Kholid, kain tenun Troso memiliki keunikan yang khas serta memiliki nilai seni yang cukup tinggi. Kata dia, desainer dunia banyak membuat karya fashion dari kain Tenun Troso.

"Seperti halnya desainer Indah Darry, mengoleksi kain Troso khas Jepara untuk dijadikan karya fashion. Informasinya, karyanya juga melenggang hingga ke negara Jerman," katanya.

"Menurut saya kain tenun Troso memiliki kualitas bagus, gak salah kain tersebut bisa sampai dengan di luar negeri," kata Kholud menambahkan

Bagi yang tertarik ingin mencari atau hanya sekadar membeli untuk koleksi pribadi, bisa datang ke Desa Troso, Kecamatan Pecangaan, Kabupaten Jepara.

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

Live dan Produksi VOD