Sukses

Pelarian Ibu di Sulsel yang Mengaku Melahirkan Batu

Kepala Desa Tarengge, Anwar mengatakan bahwa saat kejadian itu heboh Harmi dan keluarganya lari ke Kalaena.

Liputan6.com, Luwu Timur - Harmi, seorang ibu rumah tangga yang mengaku telah melahirkan dua buah batu kini tak lagi tinggal di rumahnya, di Dusun Tarengge, Desa Tarengge, Kecamatan Wotu, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan. Ia bersama suaminya dan seluruh anaknya telah kabur dan pindah ke desa lain.

"Pada saat kejadian kan bikin heboh, banyak warga yang penasaran ingin tahu dan mereka lari ke (Kecamatan) Kalaena," kata Kepala Desa Tarengge, Anwar, Kamis, 24 Oktober 2019. 

 

Belakangan diketahui Harmi dan suaminya Baso Rustam kini tinggal di Desa Bawalipu, Kecamatan Wotu, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan. Anwar menyebutkan bahwa Harmi dan keluarganya memang sering berpindah tempat dalam jangka waktu tertentu. 

"Kerjanya serabutan makanya sering berpindah. Jadi secara administrasi mereka bukan lagi warga saya," Anwar menjelaskan. 

Saat kejadiannya viral, jelas Anwar, dirinya bersama pihak kepolisian dan rumah sakit langsung barusaha mengecek kebenaran ihwal kejadian tersebut. Namun, hasil pemeriksaannya tidak terbukti bahwa Harmi benar telah melahirkan batu.

"Kita jemput dia di sana (Kecamatan Kalaen), lalu kita bawa untuk periksa. Tapi tidak ada tanda-tanda bahwa dia habis melahirkan. Hasilnya tidak terbukti," ucapnya. 

Meski begitu, adik kandung Harmi, Rahmi bersikeras bahwa kakaknya tidak berbohong. Ia menilai kakaknya telah berkata jujur pasalnya salah satu keluarga dari garis keturunan ibu mereka juga pernah melahirkan batu.

"Iya kakak saya itu melahirkan batu karena pernah ada keluarga dari ibu juga mengalami hal yang sama," jelas Rahmi.

2 dari 2 halaman

Bikin Heboh Warga

Sebelumnya, rumah Harmi yang berada di Dusun Tarengge, Desa Tarengge, Kecamatan Wotu, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan mendadak ramai disambangi oleh warga. Bagaimana tidak, istri dari Baso Rustam itu mengaku telah melahirkan dua buah batu seukuran kepalang tangan pada Selasa, 22 Oktober 2019.

Harmi menceritakan bahwa mulanya ia merasakan sakit di perutnya pada Senin malam, 21 Oktober 2019 sekitar pukul 19.00 Wita. Tak lama berselang, kata dia, dirinya pun melahirkan batu yang pertama. 

"Cuma saya dan suami yang ada di rumah waktu ini batu pertama keluar. Setelah batu yang pertama keluar ada makhluk gaib yang menyuruh saya untuk mendatangi sumur tua yang ada di Kecamatan Malili,"  kata Harmi, Rabu 23 Oktober 2019.  

Tak lama setelah Harmi dan suaminya, Baso Rustam, pulang dari sumur tua tersebut ia pun kembali melahirkan sebuah batu dengan ukuran yang lebih kecil. Rentang waktunya sekitar 15 jam dari batu pertama yang ia lahirkan.

"Pas saya pulang keluar lagi satu batu hari Selasa jam 10.00 Wita. Ini anak ke delapan saya," akunya. 

Harmi dan Baso Rustam pun membalut kedua batu tersebut dengan sarung dan sehelai kain kuning layaknya bayi. Kedua batu tersebut lalu disimpan di atas sebuah wadah.

Kabar tentang Harmi yang melahirkan dua buah batu begitu cepat merebak. Alhasil, warga pun silih berganti datang untuk melihat kedua batu yang dilahirkan oleh Harmi tersebut.

Suasana sempat menjadi kacau dan panik ketika salah seorang anak Harmin tiba-tiba datang dan mengambil batu tersebut lalu membawanya pergi sambil mencak-mencak. 

Saat ini pihak kepolisian tengah menyelidiki kejadian yang telah membuat heboh warga tersebut. "Kami sedang menyelidiki kebenarannya, sejauh ini tidak ada gangguan kamtibmas kok. Kalau ada perkembangan kami infokan lagi," kata Kapolres Luwu Timur, AKBP Leonardo saat dikonfirmasi terpisah.

Saksikan juga video pilihan berikut ini: