Liputan6.com, Palangka Raya - Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kalimantan Tengah Katma F Dirun mengatakan, kuota keseluruhan formasi penerimaan CPNS 2019 di lingkup pemprov berjumlah 381 orang, terdiri dari tenaga guru 268 orang, tenaga kesehatan 71 orang dan tenaga teknis lainnya 42 orang.
Untuk tenaga guru minimal sarjana atau S1 dan formasi yang tersedia kebanyakan mengarah kepada ilmu pengetahuan sains, sehingga nantinya lebih dominan pada pendidikan yang bersifat eksak.
Kemudian untuk tenaga kesehatan akan lebih banyak pada ilmu keperawatan dan D3, sedangkan tenaga teknis lainnya, semua minimal sarjana atau S1, banyak mengarah pada ilmu sosial, IT dan lainnya.
Advertisement
"Sementara itu, untuk pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (P3K) pada 2019 ini belum tersedia. Hanya saja informasi dari pemerintah pusat, direncanakan pada tahun 2020 mendatang," katanya seperti dikutip Antara, Jumat (25/10/2019).
Dirinya juga menjelaskan, kuota formasi penerimaan CPNS 2019 di lingkup pemerintah provinsi tidak tersedia untuk lulusan SMA sederajat.
"Untuk lulusan SMA sederajat belum ada. Dari 381 formasi yang tersedia, semua dialokasikan untuk lulusan D3 dan minimal sarjana atau S1," katanya.
Untuk pengumuman secara resminya akan disampaikan kepada publik mulai 25 Oktober 2019 ini. Para calon peserta diminta bersabar dan nantinya dapat mengikuti informasi tersebut.
Adapun sesuai informasi yang diterima, rangkaian tahapan seleksi penerimaan CPNS dimulai dari pengumuman pada 25 Oktober 2019 dan dilanjutkan pendaftaran pada minggu pertama November 2019.
Dilanjutkan seleksi berkas, yakni hasil seleksi berkas diumumkan pada Desember 2019. Barulah kemudian pelaksanaan tes CPNS 2019, terdiri dari tes kompetensi dasar (TKD) pada Februari 2020 dan tes kompetensi bidang (TKB) pada Maret 2020.
Lebih lanjut Katma memaparkan, pihaknya sudah menyiapkan sarana dan prasarana untuk pelaksanaan tes penerimaan CPNS sesuai kemampuan yang pemprov miliki.
Saat ini pemprov sudah memiliki ruang untuk menggelar 'computer assisted test' atau CAT yang dilengkapi sebanyak 100 unit komputer.
"Pada 2018 sudah pernah digunakan dan dilaksanakan dengan peserta sekitar 4.100 orang. Semuanya berjalan lancar," tuturnya.
Hanya saja untuk memastikan keamanan dan memberikan jaminan berupa kelancaran selama pelaksanaan tes, maka pihaknya tetap akan meminta bantuan dari PLN maupun Telkom terkait ketersediaan listrik maupun jaringan internet.