Sukses

Kena Tilang, Pelajar di Pekanbaru Menangis Takut Dimarahi Ayah

Kena tilang Polisi Lantas Polresta Pekanbaru, seorang pelajar menangis tersedu-sedu karena takut dimarahi ayahnya saat pulang ke rumah.

Liputan6.com, Pekanbaru - Seorang pelajar SMP di Pekanbaru tak kuasa menahan air matanya ketika diberi surat tilang oleh polisi. Dia menangis karena takut dimarahi ayahnya saat pulang ke rumah.

Pelajar yang tak diketahui namanya itu terjaring Operasi Zebra Muara Takus, dan dengan berat hati dirinya menerima surat tilang itu. Dia pun meminta petugas berbicara dengan orangtuanya melalui telepon.

"Nanti ayah marah," ucapnya tersedu di samping seorang polisi wanita yang bertugas di Satuan Lalu Lintas Polresta Pekanbaru, Senin (28/10/2019).

Dengan sigap, Polwan tadi mengambil telepon dari pelajar tadi dan berbicara dengan orangtuanya. Petugas menjelaskan kenapa pelajar tadi ditilang dan memberi surat tilang untuk dibawa pulang.

"Siang bapak, bapak sehat? Ini anaknya diberi surat tilang karena melanggar lalu lintas," kata Polwan melalui sambungan ponsel.

Sebelum kena tilang polisi, si pelajar melintas di depan Bank Indonesia, Jalan Jenderal Sudirman. Dirinya memakai helm sementara temannya yang dibonceng tidak memakai helm.

Usai diberi surat tilang, pelajar tadi dikumpulkan dengan pelanggar lainnya di sebuah tenda mini. Para pelanggar ini dikelompokkan sesuai agama karena diberikan ceramah oleh ustaz dan pendeta.

Dalam ceramahnya, ustaz mengatakan betapa pentingnya menjaga keselamatan diri dan orang lain, khususnya ketika berkendara di jalan raya. Salah satu menjaga keselamatan itu dengan mematuhi rambu lalu lintas dan memakai atribut keselamatan, tidak hanya saat Operasi Zebra saja.

"Karena Islam itu merupakan agama keselamatan, maka jagalah kesehatan," ucap ustaz.

Simak juga video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Nonton Bareng

Terpisah, Kasat Lantas Polresta Pekanbaru Ajun Komisaris Emil Eka Putra SIK menjelaskan, operasi kali ini dilakukan berbeda dengan tahun sebelumnya. Selain ceramah, juga dilakukan nonton bareng antara polisi dengan pelanggar lalu lintas.

Yang ditonton bukannya film aksi melainkan video kecelakaan lalu lintas berawal dari pelanggaran. Tujuannya agar pelanggar sadar apa yang dilakukannya di jalan raya bisa berujung kecelakaan berakibat fatal.

"Harapannya pelanggar tahu kesalahannya di mana, sengaja ditampilkan video kecelakaan fatal agar sadar dan tidak mengulang perbuatannya lagi," terang Emil.

Menurut Emil, menonton video dan menghadirkan tokoh agama diharap bisa menyentuh hati masyarakat agar tidak melanggar lagi. Harapannya kedepan pelanggar menurun dan kecelakaan bisa diminimalisir.

"Selama ini kami sering menindak, sering memberi himbauan. Mudah-mudahan dengan cara ini bisa merubah cara berpikiran pengendara," sebut Emil.

Emil menyebut Operasi Zebra sudah berlangsung 5 hari. Berbagai tindakan dilakukan terhadap pengendara tidak memakai helm, melawan arus, truk bertonase tinggi masuk ke jalanan kota dan kendaraan sipil memakai strobo.

"Strobo dipakai masyarakat biasa itu mengganggu pengendara lainnya, begitu juga dengan masyarakat menempel atribut polisi di sepeda motor," katanya menambahkan.