Sukses

Kondisi Terkini Bocah 2 Tahun yang Peluk Jenazah Sang Ibunda Selama Dua Hari

Bocah 2 tahun tersebut menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Polri Bhayangkara Makassar setelah ditemukan menjaga jenazah ibunya selama dua hari.

Liputan6.com, Makassar - Bocah berusia dua tahun yang ditemukan menjaga jenazah ibunya selama dua hari saat ini tengah menjalani peerawatan intensif di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar. Bocah berinisial EAB itu ditangani langsung oleh dokter spesialis anak dan perawat khusus.

"Masih menjalani perawatan intensif di Ruang Camar," kata Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Makassar, Kombes Pol dr Farid, Selasa 29 Oktober 2019.

 

Tak hanya menyiapkan dokter spesialis anak dan perawat khusus, Rumah Sakit Polri itu juga menyiapkan psikiater untuk memulihkan kondisi psikologis EVB. Pasalnya, bocah tersebut sebelumnya ditemukan memeluk jenazah ibunya. Bocah itu berada di samping jenazah sang ibunda selama dua hari di dalam kamar indekos.

"Masih dalam perawatan untuk menghilangkan trauma agar sang anak tidak terbawa suasana seperti saat ditemukan memeluk jasad ibunya selama dua hari di kamar kontrakannya di Jalan Bontomanai," Farid menyebutkan.

Dari hasil pemeriksaan sementara, kata Farid, tim medis tidak menemukan tanda-tanda adanya penyakit di dalam diri EVB meski bocah tersebut diketahui menjaga jenazah ibunya selama dua hari lamanya.

"Tidak ada, dia sehat meski selama dua hari lamanya dia memeluk jenazah ibunya," terangnya.

Dari informasi yang diterima Liputan6.com, EVB merupakan anak bungsu dari tiga bersaudara. Selama menjalani perawatan EVB pun sempat dijenguk oleh Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman.

2 dari 2 halaman

Awal Mula Penemuan Jenazah

M (39), ditemukan tidak bernyawa di kamar indekosnya di Jalan Bonto Nompo, Kelurahan Pa'baeng-baeng, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar pada Senin, 28 Oktober 2019 sekitar pukul 16.00 Wita. Jenazahnya ditemukan dalam posisi terlentang di depan pintu kamar mandi indekostnya. 

M pertama kali ditemukan oleh pemilik indekos tempat M tinggal, Ratnawati (52). Saat itu, Ratna curiga karena mencium bau busuk dari dalam kamar dan mendengar suara anak kecil yang menangis.

"Tadinya ibu kosnya mau nagih uang iuran kos tapi saat tiba di depan kamar dia mencium bau busuk dan mendengar suara tangisan anak perempuan," kata Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, AKBP Indratmoko, Selasa (29/10/2019).

Pintu kamar indekos itu kemudian berusaha dibuka secara paksa. Sebelum membuka pintu kamar tersebut, sang pemilik indekos memanggil ketua RT, Bhabinkamtibmas, dan sejumlah warga untuk membantu dirinya.

"Setelah berhasil membuka pintu kamarnya, ditemukan korban sudah tak bernyawa lagi dalam keadaan sudah membengkak dan di samping jenazah terdapat anak perempuan korban yang masih berusia dua tahun," Indratmoko menjelaskan.

Tak lama berselang aparat kepolisian dari Polsek Tamalate, Tim Inafis Polrestabes Makassar dan Biddokkes Polda Sulsel datang untuk melakukan olah tempat kejadian perkara.

"Hasil pemeriksaan sementara sih kita tidak menemukan adanya tanda-tanda kekerasan di tubuh korban," jelas Indratmoko.

Jenazah M kemudian dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk divisum. Demikian pula anak perempuan berusia dua tahun yang ditemukan di samping jenazah M, dia juga dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk mendapatkan perawatan intensif.

"Keduanya dibawa ke (RS) Bhayangkara. Jenazah korban untuk divisum, anak perempuannya itu untuk mendapatkan perawatan," Indratmoko memungkasi.

Saksikan juga video pilihan berikut ini: