Liputan6.com, Rembang - Malang benar nasib sejumlah pedagang pasar di Kecamatan Sarang, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Bagaimana tidak, saat sedang berjualan tiba-tiba atap pasar ambrol dan menimpa para pedagang.
Peristiwa tersebut terjadi pada Minggu (3/11/2019) sekitar pukul 10.00 WIB. Sejumlah pedagang yang tertimpa atap mengalami luka-luka dan langsung dilarikan ke Puskesmas.
Salah seorang petugas pengelola pasar Sarang, Sutrisno menceritakan, atap yang ambrol berada di sisi selatan bagian barat pasar Sarang. Atap tersebut ambrol begitu saja tanpa sebab.
Advertisement
"Saya lihat itu, saya melihat sendiri pas atap kanopinya itu jatuh. Ya gak ada angin gak ada hujan, langsung jatuh begitu," kata Sutrisno kepada Liputan6.com, Minggu (3/11/2019).
Sutrisno menyebut, ada empat orang pedagang yang langsung dilarikan ke Puskesmas Sarang. Satu orang pedagang bahkan pingsan, satu orang mengalami luka robek cukup parah pada bagian kepalanya, dan lainnya mengalami luka ringan.
"Sekarang ini sudah di Puskesmas, mereka pedagang semua. Yang satu orang cukup parah ini rencananya mau dirujuk ke RSUD," ungkapnya.
Sutrisno menduga ambrolnya atap tersebut akibat konstruksi pemasangan baja kanopi yang tidak kuat.
"Saya cek tadi sepertinya tidak kuat penyangganya itu. Itu baru dipasang sekitar 6 bulanan, jadi baru itu," katanya.
Sementara itu, Camat Sarang, Mutaqin mengaku setelah mengetahui kabar tersebut. Pihaknya bersama Kapolsek Sarang langsung menuju Puskesmas untuk mengecek kondisi para pedagang yang terluka.
"Ada sebagian kanopi selatan barat, ini saya di lokasi dengan Kapolsek menuju ke Puskesmas yang lokasinya persis sebelahnya pasar untuk menjenguk korban," katanya.
Â
Â
Simak juga video pilihan berikut ini:
Kecolongan
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) mengaku kecolongan atas peristiwa ambrolnya atap Pasar Sarang, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, yang melukai sejumlah pedagang pada Minggu siang (3/11/2019).
Kepala bidang pasar Dindagkop UMKM Rembang, Isnan Suprayogi mengatakan, bangunan pasar induk 2016 yang menelan anggaran Rp9,7 miliar tersebut tidak termasuk atap yang ambrol. Atap kanopi itu, kata dia, dibangun oleh pedagang pasar sendiri.
"Jadi ini murni prakarsa pedagang sendiri, bangun kanopi ketika khawatir ada hujan, kepanasan. Ini murni prakarsa pedagang," ujarnya kepada Liputan6.com, Senin (4/11/2019).
Isnan mengakui, pembangunan kanopi tersebut diluar sepengetahuan pihak Pemkab Rembang, maupun pihak pengelola pasar setempat. Para pedagang pasar, lanjut dia, mengumpulkan iuran kemudian menggunakan jasa bengkel las untuk membangun kanopi tersebut.
"Pada saat pemasangan ini teman-teman dari Dinas tidak diberitahu. Masangnya juga malam hari, makanya pedagang kemarin sempat ketakutan dengan kami. Saya terus terang kecolongan," katanya.
Adapun bangunan kanopi yang ambrol tersebut seukuran 4 meter dan panjang 20 meter, terletak di bagian selatan, mulai dari sisi barat hingga ke timur.
"Bangunan baru, belum ada satu bulan itu (dipasang)," katanya.
"Karena pedagang ini banyak yang membawa barang di sana, maka mereka berinisiatif membangun sendiri. Memang seharusnya membuat surat terlebih dahulu. Kami kecolongan, kanopi ini mereka buat untuk mengantisipasi hujan itu," katanya menambahkan.
Â
Advertisement