Sukses

Harimau Sumatra Kerap Perlihatkan Belangnya di Riau, Pertanda Apa?

Dalam beberapa bulan belakangan, harimau sumatra kerap muncul memperlihatkan belangnya. Terakhir, harimau muncul di balik pipa minyak mengamati pengendara mobil.

Liputan6.com, Pekanbaru - Sebulan belakangan, harimau sumatra di berbagai wilayah Riau sering menunjukkan belangnya. Baik itu yang berujung penyerangan, seperti kasus di Desa Pelangiran, Kabupaten Indragiri Hilir, ataupun sekadar mengamati mobil yang melintas seperti di bawah pipa minyak.

Kejadian di pipa minyak terjadi di jalan poros kilometer 23 PT BOB. Lokasi harimau sumatra muncul di balik semak-semak ini dinyatakan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau berada di Taman Nasional Zamrud, Kabupaten Siak.

BBKSDA Riau tengah mengkaji tren kemunculan si Datuk Belang dari kawasan hutan. Ada beberapa dugaan awal hal ini terjadi dan selalu diantisipasi agar tidak menimbulkan konflik dengan manusia sehingga jatuh korban.

Menurut Kabid Wilayah II BBKSDA Riau Heru Sutmantoro, ada dugaan harimau sering muncul melihatkan belang karena penggunaan habitatnya untuk perkebunan dan permukiman ataupun areal lain.

Kawasan yang dulunya hutan belantara, tempat harimau mencari makan, berubah menjadi kebun. Kebun-kebun ini dulunya diyakini sebagai habitat harimau atau rumah tempat tinggalnya.

"Kemudian, bisa jadi populasi harimau bertambah. Sementara habitat yang ada tidak cukup lagi menampung keberadaan jumlah harimau," kata Heru dihubungi dari Pekanbaru, Selasa siang, 5 November 2019.

Heru menganalogikan habitat itu ibarat rumah yang hanya bisa dihuni 5 harimau. Dengan bertambahnya penghuni, bisa saja terjadi konflik antarharimau sehingga ada yang keluar mencari hunian baru.

"Mungkin ada yang bersaing berebut ruang, apalagi harimau jantan yang sering mencari teritori baru," jelas Heru.

Dugaan lainnya, tambah Heru, bisa saja disebabkan kian minimnya perburuan terhadap harimau sumatra. Tindakan tegas penegak hukum dan patroli BBKSDA berkesinambungan membuat para pemburu tiarap.

"Perburuan berkurang saat ini, ada peningkatan populasi. Ini harus dikaji secara mendalam," kata Heru.

2 dari 2 halaman

Pasang Kamera Pengintai

Saat ini, Heru berada di kawasan Giam Siak Kecil, Bengkalis, memantau populasi harimau sumatra. Di lokasi itu diyakini ada populasi harimau cukup banyak, baik indukan, dewasa, hingga anakan.

"Di bawah 10, tapi bisa lebih dari 7. Laporan terbaru ada terlihat anakan harimau," kata Heru.

Sejak dulu, Giam Siak Kecil sudah menjadi kantong harimau sama dengan Taman Nasional Zamrud. Kawasan ini masuk bentangan atau lansekap Kampar begitu juga halnya dengan Zamrud.

Kondisi Giam Siak Kecil sangat berbeda antara dulu dengan sekarang. Di kawasan yang sering mencuri perhatian karena illegal logging dan perambahan hutannya itu sudah ada kebun-kebun karet ataupun sawit.

"Posisi dengan kemunculan harimau berada antara 10 hingga kilometer dari kebun masyarakat," jelas Heru.

Di Giam Siak Kecil sendiri, BBKSDA berencana memasang 6 kamera pengintai harimau. Petugas juga menggunakan alat lain untuk memantau pergerakan harimau dan perkembangbiakannya.

"Untuk Taman Nasional Zamrud rencananya dipasang 4 kamera. Hari ini mulai dilakukan di beberapa titik," sebut Heru.

Pihaknya juga berencana membersihkan jerat babi di kebun masyarakat. Hal ini sebagai antisipasi tidak mengenai harimau jika satwa liar dilindungi negara itu melintas untuk mencari makan.

 

Simak video pilihan berikut ini: