Sukses

Aksi Gajah Seruni dan Anaknya 'Jalan-Jalan' ke Lapangan Golf

Gajah sumatra bernama Seruni dan anaknya melintas di lapangan golf Chevron, Kabupaten Bengkalis. Hal ini beberapa kali terjadi karena habitatnya kian menyusut.

Liputan6.com, Bengkalis - Lapangan golf PT Chevron Pasifik Indonesia (CPI) di Duri, Kabupaten Bengkalis, didatangi dua gajah yang terdiri dari induk dan anaknya pada awal pekan ini. Warga di sana mengabadikan momen ini sembari menjaga jarak agar gajah sumatra itu tak terusik.

Selama ini, Duri dikenal sebagai wilayah yang masih memiliki kantong gajah sumatra. Kawasan itu juga berdekatan dengan Suaka Margasatwa Balai Raja sebagai kantong gajah terbesar di Pulau Sumatra.

Dari video yang beredar, induk dan anak gajah ini hanya melintas lapangan tanpa merusak rumput di sana. Keduanya lalu bermain di pinggir lapangan yang masih berpohon.

Tak lama kemudian, kedua gajah itu menghilang di balik semak-semak. Ada kemungkinan gajah itu kembali lagi ke sana karena lapangan golf itu menjadi salah satu perlintasannya.

Humas Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Dian Indriarti dikonfirmasi menyebut PT CPI sudah melaporkan kehadiran gajah ini di lapangan golf itu. Petugas sudah ke lokasi menggiring gajah itu kembali ke habitatnya.

"Penggiringan dilakukan tim bidang wilayah II," kata Dian, Rabu petang, 6 November 2019.

Sementara itu, Kepala BBKSDA Riau Suharyono menyebut gajah sudah sering melintas di lapangan golf perusahaan minyak asal Amerika itu. Memang tidak setiap hari, tetapi pada bulan tertentu saja.

Suharyono menyebut kejadian gajah sumatra melintas di lapangan golf tak lepas dari alih fungsi hutan di sekitar kawasan Marga Satwa Balai Raja.

"Sedang dilakukan penggiringan bekerjasama dengan PT Chevron, itu gajah bernama Seruni," jelas Suharyono.

2 dari 2 halaman

Dulu Selalu Bertiga

Gajah Seruni diperkirakan berusia 45 tahun. Anak yang dibawanya melintas di lapangan golf itu belum genap berusia 2 tahun karena dilahirkan pada awal Januari tahun lalu.

Sebelumnya, Gajah Seruni bersama anak kecilnya sering ditemani gajah lain bernama Dita. Hanya saja, gajah Dita sudah mati disebabkan luka menahun pada kakinya.

Dita merupakan gajah betina yang dilahirkan Seruni. Usianya ketika mati di kolam Suaka Margasatwa Balai Raja diperkirakan 20 tahun lebih.

Sewaktu masih hidup, Dita sering menjaga anak Seruni yang tak lain adalah adiknya yang baru dilahirkan. Ketiganya selalu bersama meskipun ada gajah jantan lain yang berusaha mendekat ketika musim kawin tiba.

Di Suaka Margasatwa Balai Raja diperkirakan ada tujuh gajah dewasa. Kawanan gajah ini terbagi dalam beberapa kelompok dan ada juga yang suka menyendiri, biasanya jantan.

Gajah jantan ini baru akan bergabung dengan kelompok ketika musim kawin tiba. Gajah jantan lalu pergi lagi meninggalkan kelompok dan mempercayakan kawanan kepada gajah betina dewasa sebagai pemimpin.

 

Simak video pilihan berikut ini: