Sukses

Pendaftaran Dibuka 11 November, Cek Formasi dan Kuota CPNS Kotim

Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah, membuka pendaftaran peserta seleksi penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS) 2019 akan dibuka 11 sampai 25 November.

Liputan6.com, Kotim - Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah, membuka pendaftaran peserta seleksi penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS) 2019 akan dibuka 11 sampai 25 November.

"Silakan bagi warga yang berminat untuk mendaftar. Tes rencananya dilaksanakan pada Februari nanti. Pengumumannya bisa dilihat di website BKD Kotawaringin Timur," kata Kepala Badan Kepegawaian Daerah Kotawaringin Timur Alang Arianto dikutip Antara, Sabtu (9/11/2019).

Ia menambahkan, pendaftaran dilakukan secara online melalui portal SSCASN 2019 dengan memasukkan data nomor induk kependudukan atau NIK pada kartu tanda penduduk elektronik beserta dan nomor induk kependudukan kepala keluarga pada kartu keluarga atau nomor kartu keluarga.

Apabila pelamar tidak bisa mendaftar karena ada masalah dengan data NIK dan nomor kartu keluarga, ia mempersilakan pelamar menghubungi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil sesuai dengan KTP pelamar, Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Kotawaringin Timur.

Pada penerimaan CPNS kali ini, menurut dia, Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur mendapat jatah merekrut 213 pegawai yang meliputi 139 tenaga pendidikan, 14 tenaga kesehatan, dan 60 tenaga teknis.

Formasi perekrutan tenaga pendidikan meliputi guru Bahasa Inggris, guru IPA, guru Matematika, guru Pendidikan Jasmani-Olahraga-Kesehatan, guru Bahasa Indonesia, guru IPS, dan guru kelas.

"Formasi jabatan tenaga kesehatan meliputi dokter umum, dokter spesialis anak, dokter spesialis bedah, dokter spesialis patologi anatomi, dokter spesialis penyakit dalam, asisten apoteker, bidan, perawat, dan perawat gigi," kata Alang Arianto.

Sementara formasi tenaga teknis antara lain terdiri atas analis kepegawaian, asesor sumber daya manusia aparatur, auditor, auditor kepegawaian, penyuluh pertanian, perancang peraturan perundang-undangan, analis akses industri, analis bencana, analisis benih, analis data dan informasi, analisis jabatan, analis jalan jembatan, analis kawasan transmigrasi, analis kebakaran, analis koperasi, dan analisis lingkungan hidup.

Pemerintah juga membutuhkan analis materi penyuluhan, pangan, pemasaran hasil pertanian, pemberdayaan masyarakat, pemberdayaan perempuan dan anak, pemerintahan daerah, penanaman modal, penataan kawasan, pendapatan daerah, pengamanan lingkungan, pengelolaan sarana program, pengembangan potensi daerah, pengolahan hasil pertanian, perencanaan anggaran, perikanan budidaya, sistem informasi, sistem mutu dan lingkungan, dan sumber daya air.

Tenaga teknis lain yang dibutuhkan yakni pemeriksa jalan dan jembatan, pemeriksa keselamatan darat, pemeriksa keselamatan pelayaran, penata laporan keuangan, pengawas jalan dan jembatan, pengelola data keamanan dan ketertiban, pengelola formasi dan pengadaan pegawai, pengelola ketahanan pangan, pengelola keuangan, pengelola lalu lintas angkutan sungai danau dan penyeberangan, pengelola rehabilitasi sosial, pengelola sistem dan jaringan, pengelola sistem informasi manajemen kepegawaian, pengelola usaha kepariwisataan, serta penyusun rencana kegiatan dan anggaran.

Seleksi CPNS akan meliputi tiga tahapan yaitu seleksi administrasi, seleksi kompetensi dasar (SKD) dengan bobot 40 persen, kemudian seleksi kompetensi bidang (SKB) dengan bobot 60 persen.

Hasil seleksi administrasi akan diumumkan pada 17 Desember 2019 dan pengambilan kartu peserta ujian seleksi bisa dilakukan 13 hingga 16 Januari 2020.

Seleksi kompetensi dasar dan pengumuman hasilnya dijadwalkan dilakukan Februari 2020, pelaksanaan seleksi kompetensi bidang dijadwalkan pada Maret 2020, dan pengumuman akhir seleksi CPNS tahun anggaran 2019 menurut jadwal dilaksanakan pada April 2020.

"Kami mengingatkan bahwa seluruh tahapan seleksi ini tidak dipungut biaya. Hati-hati kalau ada yang mengaku-ngaku bisa meluluskan peserta dan meminta sejumlah uang. Jangan mau. Itu penipuan. Seleksi dilakukan secara transparan. Jangan percaya kalau ada yang mengaku bisa meluluskan peserta," demikian Alang.

Simak juga video pilihan berikut ini: