Liputan6.com, Yogyakarta - Suasana pagi yang masih kental dengan pedesaan bisa dinikmati di Desa Wisata Tembi Bantul. Bagi warga perkotaan yang ingin menikmati suasana pedesaan itu bisa datang ke Homestay Tembi Village.
"Kita mulai tahun 2012 lalu, pengunjung ada yang manca ada yang lokal," kata Dawud pengelola Homestay Tembi Village kepada Liputan6.com, beberapa waktu lalu.
Dawud mengatakan, suasana pagi di tempatnya memang menjadi salah satu daya tarik pengunjung. Suasana khas pedesaan Bantul yang masih terjaga hingga kini.
Advertisement
Baca Juga
"Ya karena nuansa desa sangat kental sekali. Suasana pagi enak nyaman," katanya.
Seperti pedesaan di beberapa daerah lain, di area Homestay Tembi Village ini bisa melihat petani membajak sawah dan kegiatan lainnya. Suara burung liar di pagi juga masih terdengar di Desa Wisata Tembi Bantul.
"Sama burung blekok, kuntul masih ada juga. Udaranya juga masih fresh juga," katanya.
Tidak jarang beberapa pengunjung yang menginap di tempatnya nyaman karena suasana pedesaan yang masih terjaga. Kondisi ini tidak ia jumpai ketika menginap di hotel tengah kota.
"Sensasi menginap masih kental suasana desa," katanya.
Dawud menjelaskan tidak hanya suasana pagi hari, suasana di malam hari juga tidak kalah serunya. Bahkan, suasana malam hari juga masih kental suasana pedesaan.Â
"Kalau malam masih dengar kodok ngorek dan suara belalang di Desa Wisata Tembi Bantul," katanya.
Â
Pilihan Homestay
Dawud mengatakan Homestay Tembi Village ini merupakan salah satu dari beberapa homestay yang ada di Desa Wisata Tembi. Pengunjung dapat memilih homestay yang ber AC atau pun tidak ber AC.
"Kalau Tembi Village ini terdiri dari 5 pemilik saya salah satunya dan kita ber AC," katanya.
Setiap Pengunjung bisa memilih homestay yang difasilitasi AC atau tidak. Setiap kamar bisa dikenai harga mulai dari Rp300 ribu hingga Rp750 ribu.
"Iya, yang standard room itu Rp300 ribu. Lainnya ada Family room, Deluxe Family room dan Executif room," katanya.
Menu makanan juga bisa dipilih pengunjung di Desa Wisata Tembi. Tentu makanan khas desa di Bantul seperti sayur lodeh.
"Kalau orang asing beda, tapi mesti harus ada buah atau jus buah," katanya.
Kuliner khas Bantul juga menjadi salah satu paket wisata. Yaitu membuat makanan Sagon, tempe dele dan memasak pisang goreng.Â
"Sama membuat sagon, untuk melestarikan kue tradisional Desa Tembi," katanya.
Paketan lainnya seperti membatik kain, membatik topeng kayu, membuat kerajinan tempat tisu, membuat tembikar hingga mewarnai keramik juga ada. Selain itu juga menikmati paket kesenian seperti karawitan, cokekan, wayang kulit, gejog lesung, musik angklung dan jathilan.
"Paket keliling wisata ada. Naik dokar keliling desa wisata sampai Manding dan Kasongan," katanya.
Advertisement