Liputan6.com, Garut - Sebanyak 13 kios pasar induk Ciawitali Garut, Jawa Barat, ludes terbakar Rabu dini hari. Tidak ada korban jiwa dalam musibah kebakaran pasar itu, namun kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.
"Bahan yang ada dalam kios yang hangus mudah terbakar, sehingga dengan cepat api membesar dan melebar," ujar Sekretaris Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Garut, Satriabudi, Rabu (20/11/2019).
Menurut Satria, musibah tersebut berlangsung sekitar pukul 00.15 dini hari tadi. Sumber api diduga berawal dari salah satu kios di blok D pasar Ciawitali, Desa Haurpanggung, Tarogong Kidul, Garut tersebut.
Advertisement
"Kios yang terbakar mulai dari kios gilingan (bakso), anyaman, bumbu, hingga perabotan," katanya.
Baca Juga
Hingga kini belum diketahui secara pasti penyebab musibah kebakaran pasar tersebut, namun hangusnya kios milik Arif, Elis, Rani, Yudi, Agus, Erus dan Rani tersebut, diduga dari konstelting listrik dari salah satu kios mereka.
"Keterangan dari warga yang ada di sekitar lokasi kebakaran hanya menyebut bahwa sebelum kebakaran ada ledakan dulu," papar dia.
Untuk menghentikan amukan si jago merah, lembaganya ujar dia menurunkan enam armada mobil pemadam kebakaran. "Sekitar pukul 02.00 WIB dini hari tadi, api sudah berhasil dipadamkan," katanya.
Saat ini para pedagang dibantu anggota Koramil Tarogong dan Polsek Tarogong Kidul, masih melakukan pembersihan bahan material kios yang terbakar. "Untuk jumlah kerugian hingga saat ini masih dalam perhitungan," ujar dia.
Kapolsek Tarogong Kidul, AKP Alit Kadarusma menyatakan, untuk mengungkap musibah kebakaran pasar tersebut, lembaganya telah menurunkan sejumlah personel untuk melakukan penyelidikan.
"Dugaan sementara informasi dari petugas keamanan pasar, sumber api berawal dari korsleting listrik di kios penggilingan bakso," katanya.
Tidak ada korban dalam musibah itu, namun kerugian ditaksi mencapai Rp300 juta lebih.