Sukses

Viral Jalur Khusus Tunanetra Berbentuk Zigzag di Trotoar Solo

Bentuk jalur khusus tunanetra di Jalan Ir Sutami, Taman Makam Pahlawan Jurug, Jebres, Solo, viral dan banyak dibicarakan di media sosial. Pasalnya bentuk guiding block dibuat zigzag.

Solo - Bentuk jalur khusus tunanetra di Jalan Ir Sutami, Taman Makam Pahlawan Jurug, Jebres, Solo, viral dan banyak dibicarakan di media sosial. pasalnya bentuk guiding block dibuat zigzag. 

Jalur itu membuat penyandang tunanetra harus berjalan zigzag dengan jarak tempuh yang lebih jauh dibanding jika jalur itu dibuat lurus. Sama sekali tidak ramah bagi penyandang disabilitas.

Proyek trotoar itu dilaksanakan tahun anggaran 2019 ini. Tak hanya jalurnya yang berliku, trotoar itu juga tidak diberi ramp atau lereng landai untuk akses kursi roda.

Wakil Ketua DPRD Solo, Sugeng Riyanto, yang mendengar informasi mengenai hal ini langsung meninjau ke lokasi. Ia mengaku mendapatkan laporan dari penyandang disabilitas mengenai proyek tersebut pada Selasa (19/11/2019).

"Setelah saya cek ternyata parah. Bentuk guiding block tidak sesuai fungsi dan tidak dibangun jalan miring untuk akses kursi roda dari jalan raya ke trotoar," ujarnya seperti dikutip Solopos, Rabu (20/11/2019).

Dia menjelaskan pembangunan fasilitas publik harus ramah bagi penyandang disabilitas. Pembangunan jalur tunanetra harus lurus mengikuti alur trotoar sehingga tidak membuat bingung para tunanetra.

"Perda sudah mengamanahkan fasilitas umum harus ramah difabel. Kemungkinan ada kesalahan pada perencanaan atau pelaksanaan proyek," ujarnya

Dia mengatakan akan menyampaikan kepada komisi II DPRD Solo untuk segera menindaklanjuti sebagai fungsi pengawasan terhadap Pemerintah Kota Solo. Ia mengatakan kelalaian berujung fasilitas publik tidak ramah penyandang disabilitas masih kerap terjadi.

"Fasilitas publik di depan Kecamatan Jebres malah tidak ada akses sama sekali bagi difabel. Guiding block di perempatan Ngemplak sempat nabrak tiang. Saya akan koordinasikan dengan kawan-kawan komisi II. Nanti menegur atau gimana kebijakan komisi II DPRD," katanya.

Salah satu warga kelurahan Jebres, Mardono, mengatakan trotoar tersebut biasanya digunakan warga untuk akses menuju halte. Ia baru menyadari guiding block itu ternyata berliku-liku.

"Pengguna angkutan umum biasa berjalan dari arah Pucangsawit ke halte bus melalui trotoar. Banyak warga yang berjalan melalui trotoar," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Solo, Endah Sitaresmi Suryandari, menjelaskan telah mendapatkan laporan mengenai kesalahan jalur tunanetra itu pada Rabu pagi. Ia langsung memerintahkan petugas untuk memperbaikinya.

"Proyek trotoar itu dikerjakan pada tahun ini. Saya belum cek ke lokasi. Saya sudah perintahkan untuk bongkar jalur tunanetra itu," katanya.

Baca juga berita Solopos.com lainnya di sini.

Simak juga video pilihan berikut ini: