Sukses

Daops 3 Cirebon Putar Otak Kelola Aset Peninggalan Bersejarah

Upaya meningkatkan kinerja perusahaan BUMN, PT KAI, terus dilakukan, salah satunya membuka kerja sama dengan pihak swasta untuk mengoptimalkan aset.

Liputan6.com, Cirebon - Sejumlah inovasi terus digulirkan PT KAI Daops 3 Cirebon dalam mengoptimalisasi kinerja. Selain meningkatkan pelayanan jasa kereta api, Daops 3 Cirebon membuka peluang bagi pengusaha untuk bekerja sama.

VP KAI Daops 3 Cirebon Tamsil Nurhamedi mengatakan, pengelolaan aset menjadi salah satu terobosan baru dalam meningkatkan kinerja usaha BUMN itu.

"Sejumlah aset yang ada di Daops 3 Cirebon kami buka untuk kerja sama dengan pengusaha," kata dia dalam acara FGD di salah satu hotel Kota Cirebon, Rabu (20/11/2019).

Dia mengatakan, aset yang dimiliki Daops 3 Cirebon sebagian besar terletak di simpul yang berkaitan dengan transportasi kereta api.

Mulai dari yang berada di pusat kota hingga kawasan pariwisata yang ada di wilayah kerja Daops 3 Cirebon. Dalam FGD tersebut, Daops 3 mengajak sejumlah pengusaha yang ada di Cirebon.

"Ada 100 pelaku usaha, KADIN, REI, PHRI dan instansi Pemerintah Kota Cirebon yang ikut. Mekanisme kerjasamanya sudah diatur dan dipermudah," kata dia.

Dari data yang dihimpun, sejumlah aset PT KAI khususnya wilayah Daops 3 terbentang di sepanjang wilayah operasi. Dia menyebutkan, secara keseluruhan, luasan aset milik Daops 3 Cirebon mencapai 14 ribu meter persegi.

Untuk rumah perusahaan berjumlah 663 unit, bangunan dinas berjumlah 300 unit. Legalitas dari keseluruhan aset yang sudah bersertifikat sejumlah 11.338.293 m2 atau 75,65 persen sedangkan yang belum bersertifikat adalah 3.649.593 m2 atau 24,35 persen.

2 dari 2 halaman

Heritage

"Jika aset kami dikelola optimal dengan kerja sama oleh pengusaha maka akan terjadi multiplier efek yang luar biasa terhadap perkembangan Cirebon," ujar dia.

Corporate Deputy Director of Assets Development PT KAI Suharjono mengatakan, tercatat sebanyak 21 lokasi aset-aset potensial PT KAI di wilayah Daop 3.

Aset tersebut terbagi menjadi 18 di wilayah Cirebon dan 3 di wilayah Majalengka. Para pelaku bisnis yang tertarik untuk bekerjasama dapat melakukan proses tindak lanjut dari kerja sama yang sudah ditentukan.

Sedangkan dari sisi kemitraan, status yang diberikan berupa Bangunan Serah Guna (BSG), Kerjasama Operasi (KSO), Kerjasama Usaha (KSU), dan Sewa.

"Pelaku bisnis yang menjadi mitra kerja sama dengan PT KAI (Persero) akan melalui prosedur pemilihan bisa dalam bentuk Penunjukkan Langsung, Pemilihan Langsung, maupun Kerjasama Langsung," kata dia.

Meski demikian, sebagian besar aset Daops 3 berupa bangunan merupakan bagian dari heritage. Oleh karena itu, dia meminta agar kerja sama tersebut tidak mengubah bentuk asli dari bangunan yang sudah menjadi heritage itu sendiri.

"Kami sebelum memutuskan membuka kerjasama tentu sudah berkonsultasi dulu dengan instansi terkait perihal bangunan yang heritage dan sudah ada aturan-aturan yang mengatur saat kerjasama itu terjadi nanti," ujar dia.

Saksikan video pilihan berikut ini: