Liputan6.com, Papua - Kepala Kepolisian Daerah Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw mengatakan, bahwa gembong kelompok kriminal bersenjata (KKB) di daerah Sinak Kabupaten Puncak, Iris Murib sudah lama diikuti pergerakannya oleh aparat kepolisian sebelum ditangkap pada Kamis (21/11) sekitar pukul 14.21 WIT.
"Iris Murib dibekuk tujuh personel Satgas Operasi Nemangkawi saat berada di Kali Pindah-Pindah di Distrik Iwaka, Kabupaten Mimika," kata Irjen Paulus di Timika, Sabtu (23/11/2019).
Polisi terpaksa melumpuhkan Iris Murib karena melawan saat hendak diamankan.
Advertisement
Baca Juga
"Yang bersangkutan sudah lama kami ikuti. Syukur dia masih hidup sehingga kami akan coba mengungkap jaringannya," kata Paulus dilansir Antara.
Kapolda mengatakan, Iris Murib memiliki rekam jejak dalam serangkaian aksi kekerasan di beberapa wilayah pedalaman Papua dalam beberapa tahun terakhir.
Pimpinan KKB Sinak itu tidak saja melakukan serangkaian aksi teror penembakan dan perampasan senjata api di Sinak, tetapi juga di Ilaga (ibu kota Kabupaten Puncak), Puncak Jaya hingga ke Bilogai Kabupaten Intan Jaya.Â
Pada Desember 2014, kelompok Iris Murib merebut dan merampas senjata api dari tangan dua anggota Brimob saat sedang menyiapkan tempat acara untuk kegiatan Natal di Ilaga.
Senjata api yang dirampas itu kemudian dipakai untuk menembak dua anggota Brimob, yakni Thomson Siahaan dan Ari Apriyanto hingga meninggal dunia di tempat kejadian.
"Saat kejadian itu saya masih Waka Polda Papua dan turun langsung ke Ilaga untuk ikut melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Iris Urib salah satu pelakunya," kata Paulus.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Aksi Kekerasan dan Teror Penembakan Iris Murib
KKB pimpinan Iris Murib juga diketahui terlibat dalam penyerangan Markas Polsek Sinak pada 2015.
Penyerangan dilakukan pada malam hari saat anggota Polsek Sinak sedang beristirahat menonton televisi di markasnya.
Secara tiba-tiba, KKB pimpinan Iris Murib menyerang dari arah belakang hingga menyebabkan tiga anggota Polri gugur dan seorang lagi berhasil menyelamatkan diri setelah melompat dari tempat duduknya.
Kelompok bersenjata tersebut juga membawa kabur delapan senjata api dan sejumlah amunisi.
Kapolda mengatakan Iris Murib selama beberapa waktu terakhir berada di sekitar Timika untuk mencari amunisi dan berbagai perlengkapan lain untuk kepentingan melakukan teror penembakan pada 1 Desember 2019.
"Mereka rencananya akan bergabung dengan kelompok lain yang sementara dalam perjalanan dari berbagai wilayah melintasi Sugapa Intan Jaya. Rencananya mereka akan bergabung dengan kelompok dari Timika untuk melakukan aksi bertepatan dengan 1 Desember," kata Irjen Paulus.
Iris Murib sudah dibawa ke Jayapura sejak Jumat (22/11) dan sementara ini sedang dirawat di RS Bhayangkara Jayapura.
Advertisement