Sukses

Kunjungan Taman Wisata Gunung Dempo Dibatasi Usai Insiden Serangan Harimau

Kawasan Taman Wisata Gunung Dempo Kota Pagar Alam Sumsel dibatasi waktu pengunjungannya, usai penyerangan harimau ke salah satu wisatawan.

Liputan6.com, Palembang - Penyerangan hewan buas ke pengunjung Taman Wisata Gunung Dempo Kota Pagar Alam Sumatera Selatan (Sumsel), membuat pihak pengelola taman wisata membatasi jadwal pengunjungan.

Keputusan ini dikeluarkan Pemerintah Kota (Pemkot) Pagar Alam Sumsel, melalui Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Pagar Alam Sumsel.

Kepala Dispar Kota Pagar Alam Sumsel Syamsul Bahri Burlian mengatakan, pembatasan waktu kunjungan dan area tersebut sebagai antisipasi dalam menjaga keselamatan pengunjung.

Terlebih beberapa waktu lalu, tepatnya hari Minggu (17/11/2019), seorang pengunjung Taman Wisata Gunung Dempo Pagar Alam Sumsel, diserang harimau saat berkemah di dalam taman.

"Kita sudah membatasi jam pengunjungan, dan tidak memperbolehkan untuk tberkemah atau menginap di taman wisata Gunung Dempo Pagar Alam Sumsel," ujarnya, Sabtu (23/11/2019).

Biasanya waktu kunjungan di Taman Wisata Gunung Dempo Pagar Alam Sumsel, dibuka hingga malam hari bahkan bisa menginap. Namun sejak penyerangan itu, pengunjung tidak diperkenankan masuk ke taman wisata hingga malam.

Wisatawan juga tidak diperkenankan ke area Tugu Rimau di kawasan Gunung Dempo, untuk meminimalisir serangan hewan buas berikutnya. "Pembatasan jadwal pengunjung ini, ditetapkan hingga batas waktu yang belum ditentukan," ungkapnya.

Mereka juga masih menunggu informasi lanjutan dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumsel, terkait keberadaan hewan buas yang dikhawatirkaan berada di sekitar area taman wisata itu.

"Jadi hanya dibatasi waktu dan areanya saja, wisata masih diperkenankan jika hendak berkeliling kebun teh atau ke Dempo Park. Tapi tetap harus hati-hati," ucapnya.

Kapolsek Pagar Alam, AKBP Dolly Gumara mengatakan, sudah mengeluarkan surat imbauan kepada wisatawan di Taman Wisata Gunung Dempo, untuk tidak melakukan aktivitas menginap atau berkemah.

"Hal ini berdasarkan laporan mengenai adanya kasus penyerangan harimau di beberapa lokasi beberapa waktu terakhir," katanya.

Menurutnya, pembatasan ini khususnya untuk wilayah di sekitar Tugu Rimau dan berlaku sampai dengan area tersebut dinyatakan aman, dari kemungkinan adanya hewan buas yang berkeliaran.

Kepala Pos SAR Pagar Alam Alfaris mengungkapkan, pihaknya juga resmi menutup jalur Tugu Rimau Gunung Dempo Pagar Alam Sumsel untuk para pendaki.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Jalur Pendakian Ditutup

Penutupan jalur tersebut, agar para pendaki lebih tertib dan terkontrol jika melalui jalur pendakian Kampung IV di bawah kaki Gunung Dempo Pagar Alam Sumsel. Agar pada pendaki wajib melalui Pos Sar dan bisa melakukan registrasi dan terdata.

"Keputusan penutupan ini sebenarnya sudah lama diwacanakan, alasannya lebih kepada keamanan saja. Sebab jalur Tugu Rimau hanya diperuntukkan sebagai jalur evakuasi," katanya.

Victoria, salah satu warga Palembang mengungkapkan, rencananya bersama rekan kerjanya untuk berkunjung ke Kampung IV Gunung Dempo Pagar Alam Sumsel akhirnya dibatalkan.

Banyaknya pemberitaan tentang turunnya hewan buas dari gunung ke pemukiman, serta penyerangan yang menyebabkan warga tewas, membuatnya takut untuk berlibur ke daerah ini.

"Rencananya awal bulan Desember 2019 ini mau ke sana, tapi kami batalkan. Informasi tentang adanya hewan buas yang menyerang warga dan pengunjung, membuat kami ketakutan," ujarnya.

Selain di Taman Wisata Gunung Dempo Pagar Alam Sumsel, penyerangan hewan buas yaitu juga dialami oleh petani Kabupaten Lahat Sumsel. Petani kopi ini tewas setelah diterkam oleh macan tutul.

Lalu, petani kelapa sawit juga meninggal dunia usai diserang kawanan babi hutan, saat bekerja di lahan perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Empat Lawang Sumsel.