Sukses

Banjir Menerjang Solok Selatan, Jembatan Sungai Pangkua Putus

Sekretaris Daerah Solok Selatan Yulian Efi mengatakan untuk membangun jembatan baru Sungai Pangkua dibutuhkan biaya sekitar Rp15-20 miliar.

Liputan6.com, Solok Selatan - Banjir yang menerjang Solok Selatan, Sumatera Barat, menyebabkan satu jembatan permanen di Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh putus. Peristiwa itu terjadi pada Minggu malam (24/11/2019), sekitar pukul 21.30 WIB.

Sekretaris Daerah Solok Selatan Yulian Efi di Padang Aro, Senin (25/11/2019 mengatakan, saat banjir yang terjadi pada Rabu (20/11), jembatan Sungai Pangkua ini sudah rusak dan pada Jumat malam (22/11) kondisinya semakin parah. Pada Minggu malam (24/11), jembatan itu putus total hingga tidak bisa dilewati kendaraan.

"Untuk pembangunan baru jembatan Sungai Pangkua dibutuhkan biaya sekitar Rp15 miliar sampai Rp20 miliar," ujarnya seperti dikutip Antara.

Dia mengatakan, warga Sungai Pangkua saat ini bisa menggunakan jalan lain untuk akses sehari-hari, hanya saja harus memutar lebih jauh.

"Masyarakat tidak terisolasi karena putusnya jembatan Sungai Pangkua, sebab masih ada akses lain yang bisa dimanfaatkan walaupun lebih jauh," ujarnya.

Masyarakat di seberang Sungai Pangkua, katanya, bisa berputar ke Balun atau ke Pasir Talang untuk akses sehari-hari.

Selain itu, pihaknya sudah membuat surat ke Balai Wilayah Jalan di Padang untuk pinjam pakai jembatan darurat (bayley) untuk akses warga sebanyak lima ribu jiwa agar tidak memutar terlalu jauh.

Kalaksa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Solok Selatan Richi Amran mengatakan, jembatan Sungai Pangkua putus pada Minggu pukul 21.30 WIB.

Berdasarkan data BPBD ada empat jembatan yang rusak akibat banjir yang melanda Solok Selatan pada Rabu, Jumat dan Minggu malam.

Empat jembatan tersebut yaitu Sungai Pangkua dan di Lubuk Gadang Selatan rusak berat serta di Pasir Talang dan Luak Kapau rusak ringan.

Sementara itu Camat Koto Parik Gadang Diateh Syahrul mengatakan, saat ini jembatan Sungai Pangkua masih dimanfaatkan warga dengan berjalan kaki.

"Warga membuat penghubung antara badan jembatan dan pinggir jalan dengan kayu supaya bisa dilewati pejalan kaki," katanya.

Dia mengatakan, jembatan ini sebetulnya sudah berbahaya untuk dilalui, tetapi masih dimanfaatkan warga untuk jalan kaki.

Simak juga video pilihan berikut ini: