Sukses

Gubernur Dominggus: Dana Otsus Papua Tak Sebanding Kucuran Pusat ke DKI

Gubernur Dominggus iri, total dana otsus yang diterima Papua Barat sejak 2008 hingga 2019 belum bisa menandingi satu tahun anggaran dana yang diberikan pusat ke DKI.

Liputan6.com, Teluk Wondama - Dana otonomi khusus yang mengalir ke Papua, kata Gubernur Papua Barat Dominggus, tidak sebanding dengan kucuran anggaran pemerintah pusat ke Provinsi DKI Jakarta. 

"Pusat bilang dana untuk Papua selama ini sudah sangat besar. Mari kita lihat, dana itu kalau dibandingkan dengan kebutuhan pembangunan tidak akan cukup," kata Gubernur, seperti dikutip Antara, Selasa (26/11/2019).

Pada Rapat Kerja Forum Daerah Khusus Provinsi Papua Barat itu, Dominggus mengakui bahwa Papua dan Papua Barat mendapat aliran dana Otsus rutin sejak 2001.

"Padahal semua itu tidak cukup, karena wilayah Papua dan Papua Barat sangat luas dan tugas pembangunan kita masih sangat banyak. Di sisi lain, wilayah kita sangat sulit. Masyarakat ada yang di gunung, kepulauan, lembah dan lain sebagainya," kata Dominggus.

Dominggus menyebutkan, DKI tidak dapat dana Otsus. Namun, setiap tahun anggaran kucuran pusat bisa mencapai Rp80 triliun.

Menurutnya, DKI sudah jauh lebih maju dibandingkan Papua dan Papua Barat. Seluruh fasilitas sudah terpenuhi, tapi pusat masih melakukan intervensi anggaran yang luar biasa.

"Dalam pembangunan jalan, permukiman hingga rehabilitasi tempat kumuh kementerian lembaga ikut bangun," katanya.

Dominggus mengutarakan, tahun 2020 dana Otsus yang diterima Papua Barat Rp4,3 triliun dan dana infrastruktur Otsus Rp1,6 triliun. Kendati meningkat, anggaran tersebut belum mampu membiayai seluruh pembangunan.

Menurut dia, total dana Otsus yang diterima Papua Barat sejak 2008 hingga 2019 belum bisa menandingi satu tahun anggaran dana yang diberikan pusat kepada DKI.

"DKI dapat puluhan triliun per tahun dari pemerintah pusat, luas wilayahnya tak seberapa dibanding Papua dan Papua Barat. Papua berkali-kali lipat lebih luas dari DKI, tapi pembangunan di DKI semua ikut keroyok," katanya.

Simak juga video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.