Liputan6.com, Banjarnegara - Bagi Banjarnegara, Dieng atau disebut sebagai Dataran Tinggi Dieng adalah andalan untuk meraup Penadapatan Asli Daerah (PAD). Dieng adalah magnet untuk wisatawan.
Apa saja di Dieng selalu unik dan menarik. Ketinggiannya, embun esnya, atau bahkan hanya sekadar kentang Diengnya.
Terbukti, pada November 2019, Kawasan Wisata Dataran Tinggi (KWDT) Dieng telah melampui target pendapatan ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Banjarnegara 2019.
Advertisement
Baca Juga
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Banjarnegara, Dwi Suryanto mengatakan target PAD yang ditetapkan sebesar Rp11.570.000.000. Namun, sampai dengan minggu ketiga bulan November pendapatan Obyek Wisata Dieng telah mencapai Rp.11.688.919.000.
Itu berarti, target telah tercapai dan bahkan over target sebesar Rp. 122.919.000. Bahkan, diyakini angka ini akan semakin tinggi menyusul tibanya libur akhir tahun.
“Kami mengucapkan terima kasih atas doa, dukungan dan motivasi Bapak Bupati yang terus dijadikan sumber inspirasi dan semangat, bagi kami beserta seluruh petugas UPT untuk bekerja," katanya, dalam keterangan tertulisnya, dikutip Sabtu (30/11/2019).
Dia mengatakan, capaian tersebut justru menjadi semangat baginya dan jajarannya untuk berupaya lebih maksimal. Salah satunya dengan peningkatan kualitas layanan agar daya tarik Dieng semakin tinggi.
Simak video pilihan berikut ini:
Pemkab Banjarnegara Gelontorkan Rp8,2 M untuk Dieng
“Tentu peningkatan kualitas daya tarik dan peningkatan SDM dari berbagai hal termasuk fasilitas pelayanan, juga dibutuhkan fasilitas para petugas misal uang makan harian juga perform petugas. Sehingga temen-temen di lapangan lebih giat lagi," dia menjelaskan,
Bupati Banjarnegara, Budhi Sarwono mengatakan, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara siap menggelontorkan dana sebesar Rp8,2 miliar untuk penataan KWDT Dieng. Terlebih, Kabupaten Banjarnegara baru saja mendapat alokasi APBN sebesar Rp1,68 triliun pada tahun anggaran 2020.
Sejalan dengan amanat presiden dan prioritas kebijakan yang telah ditetapkan, anggaran yang telah diterima akan difokuskan pada akselerasi pembangunan infrastruktur, pendidikan, kesehatan, ekonomi rakyat dan birokrasi yang efisien.
“Saya melihat realitas yang ada, Dieng selalu berhasil melampaui target, bahkan melebihi atau over target dalam perolehan PAD dari target yang telah ditetapkan," ucap Budhi.
Karenanya, ia berkomitmen lebih memperhatikan pembangunan di Dieng. Dari DAK yang diterima Banjarnegara, Pemkab akan mengalokasikan Rp8,2 miliar untuk pembangunan wisata Dieng.
“Ini realiatis, Dieng sudah memberi pendapatan, pemerintah harus merawatnya dengan mencukupi fasilitas yang dibutuhkan wisatawan, kan begitu?,” katanya.
Advertisement
E-Ticketing Obyek Wisata Dieng
Dia juga berharap, rest area di jalur utama Dieng segera terwujud karena sangat penting sebagai sarana untuk mengurai kemacetan. Rest area juga bisa dimanfaatkan untuk wahana promosi penjualan produk UMKM dan oleh-oleh khas Banjarnegara.
"Rest area dengan fasilitas yang lengkap, ramah dan murah, akan memberi kenyamanan bagi wisatawan yang datang. Sehingga mereka nggak kapok ke Dieng sebaliknya akan gethok tular, terkesan dan pasti datang lagi kesini," dia menjelaskan.
Bupati juga sempat meninjau obyek wisata kawasan Dieng serta beberapa fasilitas yang ada di destinasi, Selasa (26/11). Ia didampingi Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Dwi Suryanto, Staf Ahli Bupati Aris Sudaryanto, Kabag Umum Agung Yusianto, Sekcam Batur Martoyo, dan pegiat wisata di Dieng.
Dalam kunjungan itu, bupati meninjau E-ticketing di pintu Candi Arjuna, Kawah Sikidang, Museum Kailasa, dan kompleks rest area Telaga Sewiwi.
"Oh ya parkir dan toilet sangat penting. Juga ketersesiaan aneka produk lokal, sehingga wisatawan bisa mendapatkan cenderamata di lokasi tersebut. Ini juga peluang untuk industri kreatif," ujarnya.
Perihal penggunaan e-ticketing, Kepala Dinas Pariwisata Banjarnegara Dwi Suryanto menilai e-ticketing akan sangat membantu operasional KWDT Dieng.
"Dengan penerapan e ticketing, wisatawan akan lebih mudah membeli tiket. Tidak harus di loket. Namun bisa membeli secara online. Kemudahan ini diharapkan akan menambah volume penjualan tiket,” kata Dwi Suryanto.