Sukses

Harimau Mondar-mandir di Permukiman, BBKSDA Riau Minta Warga Waspada

BBKSDA Riau mendapatkan laporan, di Jalan Garuda Sakti Kilometer 6 ditemukan jejak satwa menyerupai jejak harimau sumatera.

Liputan6.com, Pekanbaru - Harimau sumatra yang diduga kuat berkeliaran di perbatasan Kota Pekanbaru dan Kabupaten Kampar, membuat Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Provinsi Riau meminta masyarakat di sekitar Jalan Garuda Sakti waspada. 

"Kita meminta kepada masyarakat agar berhati-hati jika melakukan aktivitas di sekitar lokasi," kata Kepala BBKSDA Riau, Suharyono dikutip Antara, Selasa (3/12/2019).

Suharyono mengatakan, pihaknya sudah menurunkan Tim Rescue BBKSDA untuk mengecek lokasi sekaligus sosialisasi kepada masyarakat. Ia menjelaskan, pada Minggu (1/12) malam, BBKSDA Riau mendapatkan laporan bahwa di Jalan Garuda Sakti Kilometer 6 telah ditemukan jejak satwa menyerupai jejak harimau sumatera (panthera tigris sumatrea).

Jejak tersebut berjarak sekitar 18 kilometer dari lokasi Tahura Minas, Kabupaten Siak.

"Temuan jejak berada di Lanskap antara Tahura Minas dan perumahan BSD Kaita, dimana tempat tersebut adalah perkebunan," ujarnya.

Menindaklanjuti laporan yang telah disampaikan warga, lanjut Suharyono, Tim Rescue BBKSDA Riau segera diturunkan. Tim berangkat dari PLG Minas menuju Desa Karya Indah dan langsung berkoordinasi dengan perangkat desa serta warga setempat.

Setelah berkoordinasi, Tim langsung menuju ke lokasi terkait ditemukan jejak satwa liar tersebut. Tim menuju ke lokasi didampingi oleh anggota penanggulangan konflik satwa liar yang sekaligus anggota Masyarakat Peduli Api (MPA) Desa Karya Indah.

Pada lokasi tersebut telah ditemukan jejak satwa liar tepatnya di sekitar permukiman masyarakat di RT.14/RW.11, Desa Karya Indah, Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar.

"Hasil pengecekan adalah memang benar bahwa di lokasi tersebut tim menjumpai adanya jejak satwa liar," ujarnya.

Tim melakukan pengukuran jejak yang diketahui memiliki lebar 14 centimeter (cm) dan panjang 14 cm. Kemudian jarak kaki depan dan belakang adalah 84 cm.

"Jejak ini ditemukan warga pada hari Minggu pagi. Dilihat dari jejak dan juga langkah kaki depan dan belakang, diduga jejak tersebut merupakan jejak satwa liar termasuk kucing besar atau harimau sumatera," kata Suharyono.

Ia menambahkan, pada hari Jumat (29/11) warga yang sedang memancing di pinggiran Sungai Siak juga melihat adanya seekor harimau sumatra. Saksi mata telah melaporkan kejadian tersebut kepada anggota penanggulangan konflik satwa liar BBKSDA Riau.

Simak juga video pilihan berikut ini: