Sukses

Cara Penyelamatan Lahan Kritis ala Gubernur Jabar Ridwan Kamil

Dalam kesempatan itu, pemerintah Jawa Barat, Kementerian Lingkungan Hidup dan sejumlah komunitas melakukan penanaman sebanyak 17.000 bibit pohon produktif.

Liputan6.com, Bandung - Dalam rangka pemulihan Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum Bagian Hulu di wilayah Kabupaten Bandung Utara (KBU), Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil melakukan gerakan penanaman pohon. Pencanangan program pemulihan lahan kritis di KBU tersebut dipusatkan di Desa Cimenyan, Kabupaten Bandung.

Dalam kesempatan itu, pemerintah Jawa Barat, Kementerian Lingkungan Hidup dan sejumlah komunitas melakukan penanaman sebanyak 17.000 bibit pohon produktif.

Ridwan Kamil mengatakan, penanaman pohon-pohon produktif di Cimenyan sebagai langkah mencegah banjir di Kota Bandung. Di mana pada Maret 2018 lalu banjir bandang menerjang kawasan Cicaheum.

Kala itu, luapan air dari Sungai Cicabe dan Cipamokolan yang bercampur lumpur tumpah ke jalan hingga mengakibatkan jalur arteri sempat terputus. Kejadian banjir bandung itu tercatat mengakibatkan 17 mobil dan sejumlah kendaraan roda dua dilaporkan rusak parah akibat terseret arus banjir.

"Jadi hari ini kita bersama kementerian, komunitas, forkopimda, menanam 17 ribu pohon-pohon produktif yang bisa menahan air di Cimenyan yang dulu diduga sebagai sumber datangnya banjir bandang di Kota Bandung," kata Ridwan Kamil.

Menurutnya, pencanangan 17 ribu bibit pohon ini sekaligus mengawali proses pemerintah untuk menyelamatkan lahan KBU khususnya lahan-lahan kritis. Ke depan, kegiatan ini merupakan akan menjadi bagian rencana pemerintah melakukan penanaman 25 juta pohon di Jawa Barat.

"Tahun depan kita ada pencanangan 25 juta pohon yang akan dilakukan bersama-sama dengan masyarakat. Jadi masyarakat bisa menyumbang pohon dengan aturan-aturan yang kita siapkan untuk mereka berpartisipasi," ujar mantan wali kota Bandung itu.

2 dari 2 halaman

Siapkan Pergub tentang KBU

Pria yang akrab disapa Emil ini mengaku miris melihat kawasan Cimenyan yang tampak tandus dan minim pohon besar.

"Tahun lalu luluh lantak banjir bandang (di Cicaheum) karena tanah di sini tidak bisa menahan air. Cara menanamnya juga pakai sudut pandang sendiri," ujarnya.

Untuk itu, dia berpesan kepada pemerintah wilayah agar selalu mengingatkan warga untuk menghentikan penebangan pohon di area perbukitan dan mulai menanam pohon-pohon besar yang bisa mengikat air.

Selama ini, kata Emil, rekomendasi gubernur untuk KBU sering ditafsir keliru. Banyak yang menganggap rekomendasi gubernur hanya bersifat masukan.

"Pergub sedang disiapkan dan diharapkan awal tahun depan diharapkan selesai. Peraturan gubernur ini untuk mengurangi tafsir-tafsir yang keliru selama ini terkait pengendalian KBU," ujarnya.

Dia menjelaskan, Pergub tentang KBU akan dibuat untuk memastikan rekomendasi sebagai syarat.

"Barang siapa yang menerbitkan izin tanpa rekomendasi batal secara hukum," ucapnya.

Selain itu, pemerintah Jawa Barat bersama Kodam III/Siliwangi akan mendeklarasikan KBU sebagai bagian dari DAS Citarum. Sehingga penegakan hukum tidak hanya dilakukan Satpol PP saja tetapi juga dari TNI dan kejaksaan.

"Mudah-mudahan komitmen ini bisa diapresiasi bahwa kita bekerja untuk memulihkan lahan-lahan kritis di seluruh Jawa Barat dengan simbolisasinya di Kawasan Bandung Utara ini," kata Emil.

Simak video pilihan di bawah ini: