Sukses

Terapi dengan Udara Pagi di Pantai Trisik

Suasana pagi yang sejuk dan segar tentu menjadi salah satu terapi bagi sebagian orang. Selain udara pagi di pantai Trisik yang segar, pengunjung juga bisa bermain dengan penyu di konservasi Trisik.

Liputan6.com, Yogyakarta - Udara pagi yang segar bisa didapatkan dari lingkungan yang alami, salah satunya di pinggir laut atau di pantai. Marsudi Tim Sar Wilayah V Glagah di Pantai Trisik Kulon Progo mengatakan udara pagi di Pantai Trisik bisa menjadi terapi bagi kesehatan tubuh.

"Sabtu Minggu pagi. Banyak yang pakai untuk terapi. Pagi jam 8 dah balik kanan. Siang yang jauh-jauh," katanya kepada Liputan6.com beberapa waktu lalu.

Udara pagi di pantai dipercaya bagi sebagian orang dapat menyembuhkan beberapa penyakit. Biasanya penyakit yang berkenaan dengan paru-paru.

"Minggu pagi yang ramai. Yang punya kelainan pernapasan orang tua, anak-anak, ke sini," katanya.

Namun, banyak juga orang yang memiliki penyakit di luar penyakit pernapasan juga sering mendatangi pantai Trisik untuk terapi. Suasana yang alami menjadikan proses penyembuhan semakin cepat.

"Yang stroke itu pada jalan pinggir pantai. Refreshing satu keluarga juga ada," katanya.

Marsudi menjelaskan udara pagi di pantai Trisik patut dicoba bagi wisatawan.  Sebab, pengunjung akan mendapatkan udara yang alami dan dapat dirasakan langsung. Selain itu, pengunjung juga bisa melihat aktivitas di pinggir pantai, yang tentunya berbeda dengan aktivitas di perkotaan.

"Udara pagi di pantai masih fresh. Sebelum ada matahari enak benar itu. Kalo melihat aktivitas nelayan, nelayan jam 5 pagi turun jam sebelas naik. Kalau ada ikannya sampai sore," katanya.

 

 

2 dari 2 halaman

Pelelangan Ikan dan Konservasi Penyu

Selesai menikmati udara pagi di pantai Trisik pengunjung bisa menikmati suasana di pelelangan ikan dan juga konservasi penyu di Trisik. Pelelangan ikan menjadi salah satu spot wisatawan yang datang ke Trisik. 

"Pelelangan ikan. Lelangan induk nelayan. Ikan Tongkol atau Salem beli sini lebih murah. Mungkin lebih murah di sini daripada Depok. Karena dari Semarang ke sini dulu," kata Marsudi.

Marsudi mengatakan tidak jauh dari pantai Trisik ada juga konservasi penyu yang menjadi pusat konservasi penyu di Kulonprogo. Jika ada yang menemukan penyu di daerah Kulonprogo maka dibawa ke Konservasi Penyu Trisik.

"Penangkaran penyu di Kulonprogo disini tempatnya," katanya.

Marsudi mengatakan banyak penyu yang mendarat di sekitar pantai selatan Kulon Progo untuk bertelur. Sehingga perlu diselamatkan agar tidak dimanfaatkan oleh orang yang tidak bertanggung jawab.

"Di sini penyu hijau. Kemarin ada penyu belimbing mati. 2 meter," katanya.

Saat ini, di konservasi penyu di Trisik, ada beberapa ekor yang masih dijaga. Jika sudah waktunya maka di tempatnya juga akan dilakukan pelepasan penyu.

"Kalau sekarang ada 5 buat sample jenis penyu yang sering mendarat. Dah sering pelepasan juga. Kasih makan sekitar 2-3 minggu baru dilepas," katanya. 

Menurutnya banyak telur yang diamankan dan dibawa ke konservasi penyu Trisik ini. Hal ini, menurutnya, baik, karena warga sudah memahami pentingnya menjaga hewan ini.

"Banyak juga yang sudah paham kalau menemukan penyu atau melihat penyu bertelur kasih tahu ke kita," katanya.