Sukses

Dugaan Tindakan Asusila Sebelum Mahasiswi Cantik Bengkulu Dibunuh

Menguat dugaan sebelum nyawa mahasiswi ini dihabisi oleh pelaku, terjadi tindak pidana asusila

Liputan6.com, Bengkulu - Fakta baru terungkap dalam penyidikan kasus pembunuhan atas korban Wina Mardiani (20) mahasiswi berparas cantik semester V Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Bengkulu. Menguat dugaan sebelum nyawa korban dihabisi oleh pelaku, terjadi tindak pidana asusila dan beberapa tindak kejahatan lain.

Kasat Reskrim Polres Bengkulu AKP Indramawan Kusuma Trisna mengatakan, saat ini mereka tengah menunggu hasil autopsi tim forensik yang sudah melakukan proses visum et repertum terhadap korban mahasiswi yang ditemukan tidak jauh dari indekos tempatnya mengontrak. Jika hasilnya sudah ada, maka konstruksi peristiwa yang menyita perhatian publik itu bisa terungkap secara jelas.

"Dugaan terjadi tindak pidana asusila, tetapi kami masih menunggu hasil resmi dari autopsi," tegas Indramawan di Bengkulu Selasa 10 Desember 2019.

Selain tindak pidana asusila, Indramawan juga memastikan Wina merupakan korban pembunuhan. Ini terlihat dari cara pelaku yang menghabisi nyawanya secara keji dengan menjerat tali dengan ditarik ke arah atas.

Saat dievakuasi, jenazah korban mahasiswi asal Kecamatan Ipuh Kabupaten Mukomuko ini dalam kondisi dibungkus karung dengan kaki terikat. Korban juga mengenakan busana lengkap tetapi tidak mengenakan celana dalam.

"Saat Autopsi masih berbusana lengkap, tetapi beberapa bagian tidak pada tempatnya," kata Indramawan.

 

 

2 dari 2 halaman

Sepeda Motor Sempat Digadaikan

Selain pembunuhan dan tindak pidana asusila, Wina Mardiani (20) juga menjadi korban tindak pidana lain yaitu Pencurian Kendaraan Bermotor atau Curanmor. Sepeda motor Honda Scoppy BD 6425 NU milik korban yang dipinjam penjaga kos-kosan Pondokan Reza berinisial Pd ikut dibawa kabur.

Aparat berhasil menemukan sepeda motor tersebut dari tangan dua orang yang diduga teman pelaku di kawasan Taman Hutan Raya atau Tahura Kabupaten Bengkulu Tengah. Keduanya saat ini sudah diamankan dan diminta keterangan tim penyidik.

Dari pengakuannya, menurut Kasat Reskrim Polres Bengkulu AKP Indramawan Kusuma Trisna, sepeda motor itu digadaikan sesaat sebelum Pd menghilang menggunakan sepeda motor lain. Sejumlah uang diberikan kepada Pd dengan menitipkan sepeda motor tersebut untuk disembunyikan.

"Sepeda motor disembunyikan kedua laki-laki yang merupakan teman dari orang yang kita curigai sebagai pelaku," ungkap Indramawan.

Saat ini tim penyidik juga belum bisa memastikan apakah peristiwa ini hanya dilakukan satu orang saja atau lebih. Yang jelas, selain melengkapi keterangan dan barang bukti, mereka juga masih mencari dan mengejar penjaga indekos bernisial Pd tersebut.

"Kepada masyarakat tolong bantu kami untuk menemukannya," kata Indramawan Kusuma Trisna.