Klaten Petugas unit Pemadam Kebakaran (Damkar) Satpol PP Klaten menerima empat laporan permintaan untuk mengevakuasi ular masuk permukiman warga sepanjang 2019.
Kali terakhir, petugas mengevakuasi enam anakan kobra di pekarangan salah satu rumah warga Dukuh Grembyang, Desa Karangwungu, Kecamatan Karangdowo, Klaten.
Advertisement
Baca Juga
Petugas unit Damkar Klaten, Eddy Setiawan, menjelaskan keenam anakan ular kobra itu ditangkap di pekarangan rumah milik Surmiati.
"Jenis ular yang dievakuasi itu merupakan kobra yang memiliki nama latin Naja sputatrix. Jadi bukan king kobra," kata Eddy saat dimintai konfirmasi Solopos.com, Selasa (10/12/2019).
Eddy memastikan seluruh ular yang ditangkap tak dimusnahkan atau dimatikan. Ular-ular tersebut dievakuasi untuk dilepaskan ke alam yang lokasinya sangat jauh dari permukiman.
Eddy mewanti-wanti warga jika mendapati jenis ular berbahaya di lingkungan mereka segera melaporkan ke Damkar Klaten.
"Kalau tidak memiliki keahlian khusus jangan sekali-kali mencoba menangkap sendiri. Lebih baik melaporkan ke Damkar agar bisa segera ditindaklanjuti," jelas dia.
Â
Baca berita menarik lainnya di Solopos.com.
Ular Berkembang Biak pada Awal Musim Penghujan
Terkait belakangan ramai beredar kabar ular memasuki kawasan permukiman hingga rumah warga, Eddy mengatakan merupakan fenomena biasa. Memasuki awal musim penghujan menjadi saat ular berkembang biak.
Guna mengantisipasi ular memasuki permukiman, Eddy mengimbau warga selalu menjaga kebersihan lingkungan rumah mereka.
"Memasuki musim hujan yang lembap sering-sering mengecek kondisi rumah karena beberapa jenis ular suka dengan lingkungan lembap. Apalagi bagi mereka yang tinggal berdekatan dengan sawah atau kawasan yang banyak semak alang-alang," kata Eddy.
Petugas damkar lainnya, Tri Hatmoko, juga mengatakan fenomena anak kobra yang belakangan ramai dikabarkan memasuki permukiman warga merupakan hal wajar.
"Memang musimnya ular berkembang biak saat-saat seperti ini," kata Tri.
Tri juga mengimbau warga agar menjaga kebersihan lingkungan mereka. Dia mencontohkan ular suka bersarang di antara daun-daun kering.
"Menjaga kebersihan lingkungan itu menjadi utama. Ular juga tidak menyukai bau menyengat seperti parfum atau pewangi lantai," jelas dia.
Petugas Damkar Klaten, Faizal Efendi, mengatakan selama setahun terakhir ada empat laporan evakuasi ular yang diterima Damkar. Jenis ular yang dievakuasi beragam seperti puspa kajang dan kobra.
"Fenomena kabar ular masuk ke permukiman akhir-akhir ini bukan ledakan serta tidak bisa disebut sebagai serangan. Karena memang kondisi alaminya seperti itu," jelas Efendi.
Â
Akhmad Mundzirul Awwal/PNJ
Â
Simak video pilihan berikut ini:
Advertisement