Liputan6.com, Jakarta - Beroperasinya Jalan Tol Pandaan-Malang Seksi IV Singosari-Pakis sudah berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi Malang.
Wali Kota Malang, Sutiaji menuturkan, kehadiran Jalan Tol Pandaan-Malang seksi IV membuat akses warga Surabaya dan sekitarnya menuju dan dari Malang menjadi lebih mudah. Hal ini dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi karena aktivitas masyarakat mulai dari bisnis, wisata dan lainnya menggeliat. Kehadiran jalan tol itu pun sudah terasa dampaknya terhadap ekonomi Malang.
"Terasa (dampaknya). Banyak teman dari Surabaya itu, saya tak cari bakso ke Malang yah. Saya ingin rawon rampal, saya kepingin rawon nguling di Malang. Hanya bergeser," ujar Sutiaji saat berbincang dengan Liputan6.com, Selasa, 10 Desember 2019.
Advertisement
Sutiaji menuturkan, kemacetan juga mulai terurai dengan kehadiran jalan tol Pandaan-Malang. Apalagi bila jalan tol tersebut selesai hingga ke Malang yang merupakan Jalan Tol Pandaan-Malang seksi 5. Saat ini, pembebasan lahan untuk seksi 5, menurut Sutiaji sudah selesai.
Baca Juga
"Kalau orang ingin langsung tujuan seperti ke Panjen, Gondanglegi, lewatnya tidak ke Singosari, tapi lewatnya nanti yang Madyoporo itu di Malang," ujar dia.
Jalan Tol Pandaan-Malang terdiri dari lima seksi yang terbagi antara lain seksi 1 Pandaan-Purwodadi sepanjang 15,4 km, seksi 2 Purwodadi-Lawang sepanjang 8 km, seksi 3 Lawang-Singosari sepanjang 7,1 km, seksi 4 Singosari-Pakis sepanjang 4,75 km, dan seksi 5 Pakis-Malang sepanjang 3,1 km.
Pembangunan Tol Pandaan-Malang sepanjang 38,35 km dilakukan oleh BUJT PT Jasamarga Pandaan Malang (JPM) yang sahamnya dimiliki Jasa Marga sebesar 60 persen, PT PP (Persero) sebesar 35 persen dan PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) sebesar lima persen dengan biaya investasi Rp 5,9 triliun. Nilai kontruksi sebesar Rp 3,7 triliun dikerjakan oleh PT PP Tbk.
Â
(Shafa Tasha F-Mahasiswa PNJ)