Liputan6.com, Karawang - Kemunculan secara tiba-tiba tumpukan kerang hijau di pesisir Pantai Karawang, disebut-sebut berkaitan dengan pencemaran minyak yang sebelumnya terjadi di kawasan tersebut.
Mengetahui hal itu, PT Pertamina Hulu Energi – Offshore North West Java (PHE ONWJ), langsung menerjunkan Tim Quality Health Safety Security Environment (QHSSE) bekerja sama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB). Mereka melakukan pemantauan di lapangan dan mengambil sample kerang hijau tersebut untuk dilakukan uji laboratorium.
Baca Juga
"Kami berupaya memastikan dan memonitor perkembangan di lapangan, sudah diambil sample biota laut seperti kerang, ikan, dan kualitas air laut," ungkap Vice President Relations Pertamina Hulu Energi Ifki Sukarya, saat dihubungi Liputan6.com, Kamis (12/12/2019).
Advertisement
Ifki menambahkan, monitoring pengambilan sample ini akan membutuhkan proses, namun ia memastikan hasilnya akan disampaikan ke Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK)
Dikatakan Ifki, PT Pertamina Hulu Energi – Offshore North West Java (PHE ONWJ) akan melaksanakan program pemulihan lingkungan sesuai Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.101/MENLHK/SETJEN/KUM.1/11/2018 tentang Pedoman Pemulihan Lahan Terkontaminasi Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun.
Saat ini PHE ONWJ telah mengajukan Rencana Pemulihan Fungsi Lingkungan Hidup (RPFLH) ke Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
"Kami berkomitmen melakukan program pemulihan lingkungan dan sosial masyarakat pasca insiden lalu. Untuk menjalankan program-program yang akan kami laksanakan, tentunya harus sesuai prosedur yang berlaku dan kami telah mengajukan persetujuan ke KLHK," ungkap Ifki.
Sebelumnya diberitakan tumpukan kerang hijau muncul dengan jumlah yang sangat banyak di pesisir Pantai Karawang. Fenomena langka itu sempat membuat geger warga di wilayah Muara Sungaibuntu, Kecamatan Pedes, Karawang. Warga bahkan sempat memburu kerang-kerang tersebut dan menganggapnya sebagai berkah.