Sukses

3 Fakta Unik Gubernur Ganjar Pranowo di Nitilaku Perguruan Kebangsaan UGM

Keberadaan Ganjar sebagai Ketua Pengurus Pusat Keluarga Alumni Gadjah Mada (PP Kagama) selalu menarik perhatian para peserta acara ini.

Liputan6.com, Yogyakarta - Nitilaku UGM yang digelar pada MInggu, 15 Desember 2019 tidak bisa dipisahkan dari sosok Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Keberadaan Ganjar sebagai Ketua Pengurus Pusat Keluarga Alumni Gadjah Mada (PP Kagama) selalu menarik perhatian para peserta acara ini.

Ganjar Pranowo kembali menjabat sebagai Ketua PP Kagama periode 2019-2024, setelah pada periode sebelumnya ia juga mengemban tugas yang sama. Nitilaku adalah acara tahunan yang diselenggarakan oleh Pengurus Pusat Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (PP Kagama) untuk merayakan Dies Natalis dan Lustrum UGM, termasuk Lustrum ke-14 UGM kali ini.

Ada tiga fakta yang terekam soal Ganjar Pranowo dalam Nitilaku UGM tahun ini. Pertama, Ganjar sudah merias wajahnya untuk perhelatan ini sejak pukul 03.30 WIB. Nitilaku mengharuskan peserta memakai baju adat, pejuang, atau kostum wayang.

Bersama dengan istrinya, Ganjar memilih memakai kostum wayang lengkap dengan senjata panah. Menurut Ganjar, peraturan tentang kostum Nitilaku menjadi upaya untuk mengingatkan para alumni UGM agar konsisten melestarikan bidaya daerah.

“Kebudayaan jadi tata nilai yang bisa dipegang dan dipakai untuk menjalin relasi sosial dan politik,” ujar Ganjar.

Kedua, Ganjar menjadi orang yang paling sibuk melayani permintaan foto dan swafoto para alumni UGM. Sepanjang perjalanan pawai dari Pergelaran Keraton Yogyakarta sampai Balairung UGM, banyak alumni yang mengikuti.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menjadi sorotan dalam perhelatan Nitilaku Perguruan Kebangsaan (Liputan6.com/Switzy Sabandar)

Ganjar juga sempat mendatangi Karawitan Kagama yang bermain di boulevard UGM. Ia menyalami pengrawit satu persatu sembari mengapresiasi keberadaan mereka yang tetap melestarikan budaya bangsa.

Saat dipanggil oleh MC untuk memberi sambutan di panggung utama halaman Balairung UGM, Ganjar juga tidak langsung datang. Ia masih sibuk melayani permintaan foto dan beramah-tamah dengan para alumni UGM di dalam Balairung UGM.

Ketiga, Ganjar Pranowo melontarkan istilah baru saat memberikan sambutan di panggung utama. Ia memperkenalkan deretan menteri Jokowi yang hadir dalam nitilaku, yakni Basuki Hadimuljono, Mahfud MD, Pratikno, Teten Masduki, dan Edhy Prabowo.

“Perwakilan kampret dan cebong, sekarang jadi cepret. Sekarang bersatu semuanya karena ada sila ketiga, Persatuan Indonesia,” ucap Ganjar disambut tawa hadirin.

 

2 dari 2 halaman

Napak Tilas Perjalanan UGM

Nitilaku diikuti ribuan alumni UGM dan masyarakat umum yang berkumpul di pergelaran Keraton Yogyakarta. Mereka mengenang perpindahan UGM dari Keraton Yogyakarta menuju ke kampus Bulaksumur pada 1958.

Rute yang dilewati dalam acara ini dimulai dari Alun-Alun Utara, menuju ke Malioboro, melewati Stadion Kridosono, menuju Jalan Cik Ditiro, dan sampai ke Balairung UGM. Kegiatan ini mengandung pesan perjalanan kilas balik (reflektif) sekaligus ungkapan syukur atas pencapaian UGM dalam ikut serta dalam mencerdaskan kehidupan bangsa sampai saat ini maupun masa mendatang (proyektif).

Pada awal berdirinya, UGM melaksanakan kegiatan belajar mengajar di Siti Hinggil Keraton Yogyakarta. UGM mengembangkan kegiatannya di Kampus Bulaksumur setelah Sultan HB IX memberikan tanah.

Rektor UGM Panut Mulyono mengapresiasi para alumni yang ikut memeriahkan kegiatan nitilaku untuk mengenang jasa Keraton Yogyakarta dalam pengembangan kampus UGM.

“Saya harap para alumni tetap bisa berkontribusi bagi bangsa dan negara,” kata Panut.