Sukses

Pecah, 'Battle Dance' Campursari ala Sobat Ambyar Banjarnegara

Lagu-lagu Didi Kempot dinilai mewakili kesedihan, risau, cemburu dan duka para sobat ambyar, termasuk di Banjarnegara.

Liputan6.com, Banjarnegara - Irama musik campursari meruar dari pelantang di SMA Negeri 1 Sigaluh, Banjarnegara, Jawa Tengah, Senin, 16 Desember 2019. Lagu ceria hingga sedih karya The Godfather of Broken Heart, Didi Kempot diputar secara beruntun.

Hari itu, Sobat Ambyar SMA Negeri 1 Sigaluh memang sedang menggelar battle dance, sebuah kompetisi gerak dan lagu. Untuk mengobati demam lagu-lagu yang sedang ngehits, battle dance pun khusus campursari, terutama lagu-lagu yang sedang populer.

Ada lagu Pamer Bojo. Ada pula Cidro, Banyu Langit, Kangen Nickerie yang membuat sobat ambyar semakin terbuai.

Tak ayal, lapangan sekolah pun menjadi panggung meriah dengan musik yang kebanyakan sudah dikemas menjadi dangdut koplo. Dua tim kelas yang saling beradu berhadapan menunjukkan kebolehannya berjoget secara berkelompok.

Rupanya mereka tak hanya adu kekompakan joget. Kostum lucu ditampilkan masing-masing kelompok. Misalnya, sekelompok siswa perempuan yang mengenakan helm dan barbaju tidur.

Gerakan-gerakan kocak tak terduga memantik tawa ratusan penonton yang menikmati pertunjukan itu. Sepanjang acara, kemeriahan meruar dari halaman gedung SMA Negeri 1 Sigaluh. Sebuah cara sederhana sobat ambyar untuk bahagia.

Sekretaris OSIS SMA Negeri 1 Sigaluh, Azelia Pramudita mengatakan, akhir-akhir ini, demam lagu bertema 'nggrentes' karya Didi Kempot melanda kalangan milenial. Lagu-lagu Didi Kempot dinilai mewakili kesedihan, risau, cemburu dan duka para sobat ambyar, termasuk di Banjarnegara.

Simak video pilihan berikut ini:

 

2 dari 3 halaman

Kekompakan Sobat Ambyar SMA N 1 Sigaluh

Battle dance campursari ini juga digelar untuk memeriahkan kegiatan class meeting, OSIS SMA Negeri 1 Sigaluh, seusai tes penilaian akhir semester (PAS) pekan lalu.

"Acaranya seru dan meriah. Kegiatan ini untuk melatih kekompakan dan kreativitas," katanya.

Dia menerangkan, satu siswa menjadi komando di depan dengan puluhan siswa lain mengikuti gaya seirama dengan lagu yang diputar. Bagi tim kelas yang kompak, maka irama mereka menjadi tontonan yang mengasyikkan.

Terlebih jika dipadu dengan kostum unik nan eksentrik, hasil kreasi sendiri. Sebaliknya, bagi kelompok yang tidak kompak dan kurang persiapan, maka mereka hanya akan menjadi bahan tertawaan.

Meski begitu, dia mengatakan kegiatan ini bermuara kepada kebersamaan. Karenanya, aura kompetisi tak terlampau ditonjolkan.

Bahkan, usai semua tim kelas beradu joget, mereka pun menutup acara dengan joget bersama. Dan ini adalah cara sederhana sobat ambyar Banjarnegara untuk bergembira bersama.

"Kita class meeting kali ini berusaha membuat kegiatan yang auranya lebih pada kebersamaan dan kekompakan," dia menerangkan.

 

3 dari 3 halaman

Campursari, Lagu Jawa dengan Kemasan Kekinian

Sesuai dengan tujuannya, class meeting adalah upaya untuk mengurangi ketegangan pascates yang menguras tenaga dan pikiran. Usai itu, semua siswa kembali ke kehidupan semula, bersahabat dan bergembira bersama.

"Cukup sudah kompetisi kita hadapi saat ujian, bersaing mendapatkan nilai terbaik. Sekarang waktunya santai menjelang liburan, sehingga kita ingin membuat acara yang menyenangkan. Selain beberapa kegiatan olah raga antar kelas, semuanya dalam rangka mempererat pertemanan," dia menjelaskan.

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMAN 1 Sigaluh, Sri Indrowati mengungkapkan, kegiatan beatle dance ini memiliki makna tidak hanya have fun semata. Menurutnya, di sana ada unsur kekompakan, kerja sama, dan juga kreativitas.

Ada pula gerak aktif fisik yang dipadu dengan musik. Diyakini, aktivitas fisik itu mengurangi penggunaan gawai.

"Ternyata ketika kita kemas seperti ini, selain seru juga memunculkan kreativitas-kreativitas yang tidak kami duga sebelumnya. Semoga ini berkesan, sehingga sekolah menjadi tempat yang menyenangkan bagi anak-anak," kata Sri.

Seorang siswa, Fahlan Prasanadi mengaku senang bisa mengikuti kegiatan ini. Sebab, selama ini seni populer yang ada di masyarakat seperti campursari terkadang tidak terfasilitasi di sekolah.

Padahal, anak-anak dan remaja saat ini tengah menggandrungi lagu-lagu campursari, terutama karya Didi Kempot. Di sisi lain, campursari juga upaya melestarikan tradisi lagu-lagu Jawa yang dikemas dengan musik kekinian.

"Padahal anak-anak suka. Coba cek di HP anak-anak, semua pasti punya lagu-lagunya Didi Kempot. Dengan kegiatan ini kita bisa berekspresi," kata Fahlan.