Liputan6.com, Cilegon - Libur Natal dan tahun baru ditandai dengan meningkatnya volume kendaraan yang meningkat, termasuk kendaraan yang menyeberang dari Pulau Jawa ke Sumatera, melalui Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten.
Seperti yang diperkirakan oleh Litbang Kementerian Perhubungan, arus kendaraan yang menyeberang mulai meningkat pada 19 Desember.
Dirjen Perhubungan Darat (Hubdat) Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Budi Setyadi mengatakan puncak volume kendaraan terjadi pada Jumat malam (20/12/2019) hingga Sabtu (21/12/2019). Ini dipengaruhi libur sekolah yang dimulai pada Jumat.
Advertisement
Sedangkan para pegawai diperkirakan cuti pada Senin, 23 Desember 2019, dan sejak Selasa hingga Rabu, 24-25 Desember 2019 merupakan hari libur nasional.
Baca Juga
"Prediksi puncak sebagaimana yang diprediksi Litbang Kementerian Perhubungan, tanggal 19, 20, 21 Desember 2019, termasuk sekarang ini juga termasuk puncak, kemungkinan nanti malam terjadi peningkatan," kata, ditemui di Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Banten, Jumat (20/12/2019).
Sebaliknya, arus balik dari Pulau Sumatera menuju Pulau Jawa, diprediksi akan terjadi pada 31 Desember 2019 hingga 01 Januari 2020.
Budi menjelaskan, untuk memperlancar arus kendaraan yang akan masuk dan keluar pelabuhan, Kemenhub meminta PT ASDP Indonesia Ferry untuk mempercepat proses pembelian tiket dan pendataan manifest penumpang.
Dengan begitu tidak terjadi antrean kendaraan di luar Pelabuhan Merak yang kerap mengular hingga ke dalam jalan tol Tangerang-Merak (Tamer).
Terlebih, dari tujuh dermaga, hanya ada enam dermaga yang bisa digunakan untuk proses bongkar muat penumpang dan kendaraan. Pasalnya, Dermaga IV Pelabuhan Merak saat ini tidak bisa digunakan lantaran rusak dan sedang dalam perbaikan.
Simak video pilihan berikut ini:
Skenario untuk Mengurai Kemacetan di Pelabuhan Merak
"Mulai hari ini kita minta pihak ASDP dilakukan percepatan (pembelian tiket dan manifest). Jadi yang masuk (manifest penumpang) hanya nama, jenis kendaraan, kemudian plat nomor. Masalah nomor handphone itu tidak (masuk manifest)," dia menjelaskan.
Dia bilang, jika sampai terjadi kepadatan kendaraan hingga keluar Pelabuhan Merak, maka akan diberlakukan rekayasa lalu lintas.
Jalan Cikuasa Atas akan dijadikan kantung parkir untuk kendaraan yang akan menuju Pelabuhan Merak. Sedangkan kendaraan yang keluar dari Pelabuhan Merak, akan melalui Jalan Cikuasa Bawah.
"Jika terjadi perlambatan (bongkar muat) di Pelabuhan Merak, yang pertama kita lakukan melakukan one way di Cikuasa Atas, bukan dalam tol, ini juga berfungsi sebagai kantong parkir," ujarnya.
“Kemudian untuk kendaraan dalam elabuhan akan kita geser melalui jalur arteri. Kita akan masukan (kendaraan ke) Gerbang Tol (GT) Merak, kalau memang tidak memungkinkan kita geser ke (GT) Cilegon Barat. Kepadatan diprediksi malam ini," katanya lagi.
Sedangkan untuk jalan Trans Sumatera, jalan tol dari Kayu Agung sampai Jakabaring masih berstatus fungsional. Akan tetapi, jalur Kayu Agung, Terbangi Besar hingga Bakauheni, sudah lebih bagus dan tersedia rest area yang cukup banyak.
Dia meminta agar pengendara berhati-hati saat berkendara malam hari. Sebab, penerangan Jalan Umum (PJU) dan rambu lalu lintas masih minim.
"Pemindahan alat berat yang mungkin di lakukan malam ini sudah siap semuanya. Kemudian persoalannya disana menyangkut rest area, ada satu rest area yang sedang di mobilisasi perlengkapan untuk pos-posnya, yaitu di KM 347 malam ini,” ucapnya.
Untuk menjamin ketersediaan BBM, Pertamina menyediakan SPBU mobile sampai dengan Kayu Agung. Akan tetapi, SPBU mobile hanya beroperasi siang hari. Sebab, malam hari masih minim penerangan.
Budi mengemukakan, arus balik dari Pulau Sumatera menuju Pulau Jawa, diprediksi akan terjadi pada 31 Desember 2019 hingga 01 Januari 2020.
Advertisement