Liputan6.com, Jambi - Bagi Anda pencinta alam dan suka menguji adrenalin, kurang lengkap jika belum menjajal arung jeram di Kabupaten Merangin, Jambi.
Mendayung perahu karet dengan menyusuri derasnya arus sungai di sela bebatuan purba menjadi pengalaman yang terlupakan saat mengisi liburan akhir tahun 2019.
Jalur arung jeram yang melintasi bebatuan purba dan panorama hutan tropis menjadi destinasi wisata minat khusus dan cocok untuk berlibur.
Advertisement
Arung jeram yang satu ini sungguh menguji nyali. Dikalangan pecinta alam atau rafter, jalur ini dikenal sebagai destinasi yang indah sekaligus memberi tantangan.
Baca Juga
Untuk menuju lokasi arung jeram bisa dicapai dalam waktu perjalanan 5-6 jam dari Kota Jambi lewat jalan darat menuju Kota Bangko, ibukota Merangin. Kemudian perjalanan darat dilanjutkan menuju Desa Air Batu, sekitar 28 kilometer dari Bangko.
Selanjutnya, untuk menyusuri sungai dengan arung jeram bisa dimulai dari Desa Air Batu dan berakhir di Desa Biuku Tanjung. Treking arung jeram menyusuri Batang (sungai) Merangin memiliki jarak 15 kilometer dengan spesifikasi tingkat kesulitan grade 3-5, sehingga sangat dibutuhkan keterampilan khusus dari rafter.
Sesampainya di Desa Air Batu, wisatawan bisa langsung menyewa perahu karet. Di desa tersebut, saat ini sudah ditetapkan menjadi desa wisata sehingga tak sulit untuk menyewa perahu.
Setelah menyewa perahu karet, kemudian wisatawan bisa langsung menjajal hempasan dan tabrakan perahu karet di sela bebatuan. Bagi pemula, masih bisa menyusuri arung jeram dengan tingkat kesulitan yang rendah. Itu akan memberikan warna tersendiri.
"Arung jeram di Merangin menjadi rekomendasi untuk yang suka olahraga ekstrim. Untuk biaya arung jeram 1 perahu harganya Rp800 ribu dan sudah termasuk makan. Kapasitas satu perahu itu muat 4-6 orang," kata Dina, warga Kota Jambi yang pernah menjajal arung jeram di Merangin, belum lama ini.
Sementara itu, dalam buklet informasi pariwisata Jambi menulis, pada rute panjang terdapat 22 arung jeram. Dari semua jeram yang ada, terdapat enam jalur jeram yang paling ekstrem dan menantang.
Ke-enam jeram ekstrem ini diberi nama jeram Amin, Lade, Milan, Keluk Kesah, Geluntung Manda dan Jeram Tilam. Untuk menyusuri jeram ekstrim ini perlu dilakukan pengawasan atau pemantauan awal supaya aman.
Tak hanya jalur ekstrim, yang tak kalah menarik di sana ada panorama hutan tropis disepanjang jalur. Saat bulan tertentu, wisatawan dapat melihat populasi ribuan kelelawar yang berterbangan secara liar. Populasi kelelawar berkembang biak di kawasan arung jeram dan setelah itu hilang bermigrasi.
Selain itu, sambil berarung jeram wisatawan bisa singgah di tempat tertentu. Di sana bisa sambil mengamati fosil-fosil Geopark Merangin yang terdapat di pinggir sungai berarus deras itu.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Geopark Berusia Ratusan Juta Tahun
Tak hanya punya destinasi wisata dengan derasnya arus sungai dan hutan tropis, Kabupaten Merangin juga memiliki Geopark yang merupakan taman bumi terbaik di Indonesia. Geopark tersebut masih dalam satu kawasan bersama jalur arung jeram.
Geopark Merangin adalah tinggalan alam berupa fosil flora dan fauna yang diperkirakan berusia 250-290 juta tahun. Sampai sekarang situs itu masih dalam keadaan utuh dan menjadi situs purba terlengkap.
Geopark Merangin ini masih termasuk dalam kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS). Tak hanya menarik sebagai destinasi wisata, situs purba tersebut juga mendapat perhatian dari para pakar geolog. Dalam beberapa tahun terakhir situs ini pernah mendapat penilaian supaya bisa tergabung dalam jaringan Geopark Global Network (GGN) UNESCO.
Kepala Bidang Geologi Dinas ESDM Provinsi Jambi, Karel Ibnu Suratno, sebelumnya pernah mengatakan Geopark Merangin Jambi telah diajukan ke UNESCO. Namun karena masih banyak yang harus dibenahi maka belum bisa ditetapkan ke dalam jaringan GGN.
"Di kawasan Geopark Merangin cukup banyak peninggalan fosil kayu, tumbuhan, serta kerang-kerang laut yang tercetak membatu di batu endapan lava dan abu vulkanik gunung purba," ujar Karel.
Secara geografis Geopark Merangin terletak di daerah aliran sungai Batang Merangin dan Batang Mengkarang, atau di zona desa Biuku Tanjung, Kecamatan Bangko Barat.
Untuk bisa melihat keunikan bebatuan purba itu, wisatawan bisa melakukan dengan dua cara, yakni dengan berarung jeram atau trekking di sepanjang aliran sungai dengan menggunakan perahu tradisional hingga ke Desa Biuku Tanjung.
Selain itu, wisatawan tak hanya disuguhkan peninggalan purba, namun juga wisatawan dapat melihat terjalnya tebing Batang Merangin di Teluk Wang. Saat memasuki musim penghujan seperti akhir tahun ini aliran sungai menjadi lebih deras sehingga dituntut lebih berhati-hati dan tentunya dengan peralatan arung yang memadai.
Advertisement