Liputan6.com, Blora - Namanya Rangga Wahyu Setiawan, siswa Sekolah Luar Biasa (SLB) Budi Mulyo, Jepon, Blora, Jawa Tengah. Saat ini dia duduk di bangku SMP penyandang tuna netra.
Wahyu, demikian dia biasa disapa, memiliki keistimewaan, di samping kekurangan fisiknya. Dia punya bakat bagus di bidang tarik suara dan bermusik.
Wahyu jago bermain keyboard dan memiliki suara yang merdu. Dia menjadi andalan pihak sekolah jika ada pentas musik. Selain itu, Wahyu biasa pentas dari panggung ke panggung, dan beberapa kali mengikuti dan menjuarai lomba.
Advertisement
Di balik capaiannya sekarang, Wahyu yang lahir pada 12 Agustus 2004 itu menyimpan kisah sedih saat kecilnya. Dia ditinggalkan orangtuanya.
“Waktu bayi saya ditinggalkan orangtua kandung saya begitu saja lalu di temukan seorang ibu yang biasa saya panggil Mak Mi," tuturnya saat ditemui awal Desember lalu.
"Saya sejak bayi hingga tumbuh di usia remaja ini dirawat dan dibesarkan oleh Mak Mi, “kata Wahyu yang kini tinggal di di Desa Soko Blora itu.
Wahyu tumbuh tanpa asuhan orangtua kandung. Meski demikian dia tetap bersemangat dan optimistis mengembangkan potensi dan bakatnya.
Amel Meilana Pujilestari, Mahasiswi Sekolah Tinggi Agama Islam Muhammadiyah Blora, Campus CItizen Journalist