Sukses

Detik-Detik Kapal Bermuatan 18 Ton Garam Tenggelam di Manggarai Barat

Saat sedang berlayar, kapten kapal yang biasa mengemudikan tersebut merasa tak enak badan dan sakit, sehingga meminta ABK-nya bernama Yusran membawa kapal tersebut.

Liputan6.com, Kupang - Sebuah kapal kayu, KM Jabal Nur, bermuatan 18 ton garam dilaporkan tenggelam di perairan Manggarai Barat usai menabrak karang di Pulau Seraya Besar, Desa Seraya Marannu, Kabupaten Manggarai Barat.

Kabid Humas Polda NTT Kombes Pol Johannes Bangun kepada ANTARA di Kupang, Senin pagi, mengatakan penyebab kapal tersebut menabrak karang karena hilang arah akibat ABK yang mengemudikannya tak mengetahui rute pelayaran.

"Penyebab kapal tersebut menabrak karang karena kapal tersebut dikemudikan oleh ABK-nya bernama Yusran, " katanya.

Pria yang pernah menjabat sebagai Kapolres Kupang Kota itu, menambahkan bahwa kejadian bermula saat kapal tersebut hendak berlayar dari Sulawesi Selatan menuju Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Di tengah perjalanan, saat sedang berlayar, kapten kapal yang biasa mengemudikan tersebut merasa tak enak badan dan sakit, sehingga meminta ABK-nya bernama Yusran untuk membawa kapal tersebut.

Saat mendekati Pulau Seraya Besar ABK tersebut, dari hasil pemeriksaan, yang bersangkutan mengaku tak mengetahui jalan sehingga tak menyadari kalau kapal tersebut sudah menabrak karang sehingga langsung miring.

Akibat kemiringan itu, air laut pun masuk sehingga kapal langsung tenggelam dan belasan ton garam tersebut tak bisa diselamatkan.

"Beruntung tak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut sebab saat kejadian tersebut sejumlah ABK juga langsung menyelamatkan diri," ujar pria yang biasa disapa Jo itu.

Saat ini, H M Nur sebagai kapten kapal, dan lima ABK, yakni Aco, Wawan, Zakaria, Isran, dan Yusran sebagai ABK, masih berada di rumah milik Kepala Desa Seraya Marannu untuk mendapatkan perawatan.

 

Simak video pilihan berikut ini: