Sukses

Cuaca Buruk Mengintai, Pemalang Siaga 24 Jam

Cuaca buruk kembali terjadi pada Senin, 6 Januari 2020. Angin kencang kembali membuat tiga pohon di jalan yang menghubungkan Ujunggede menuju Cibiyuk, Ampelgading, Pemalang, tumbang

Liputan6.com, Pemalang - Akhir-akhir ini cuaca buruk mengungkung Pemalang. Hujan deras disertai angin kencang yang merundung wilayah pesisir utara Jawa Tengah ini menyebabkan pohon bertumbangan, atap rumah terlempar dan merusak fasilitas lainnya.

Beruntung, tak ada korban jiwa dalam bencana ini. Namun, cuaca buruk tetap saja berdampak ke berbagai bidang. Salah satunya lalu lintas.

Akhir pekan lalu, misalnya, sebuah pohon berukuran jumbo di Jalan Randu Dongkal-Pemalang, roboh akibat terjangan angin kencang. Batang pohon itu menutup seluruh badan jalan dan menyebabkan kemacetan berkilometer.

Kepolisian bersama instansi lainnya, seperti BPBD Pemalang, relawan dan warga mengevakuasi pohon tumbang ini. Bahkan, Kapolres Pemalang, AKBP Edy S Sitepu langsung turun lapangan untuk memastikan penanganan berlangsung cepat agar kemacetan cepat terurai.

Cuaca buruk kembali terjadi pada Senin, 6 Januari 2020. Angin kencang kembali membuat tiga pohon di jalan yang menghubungkan Ujunggede menuju Cibiyuk, Ampelgading, Pemalang, tumbang. Meski tak separah pohon tumbang beberapa hari sebelumnya, namun pohon tumbang kali ini juga menyababkan lalu lintas terganggu.

Petugas gabungan bergerak cepat. Dalam 20 menit, polisi dan TNI berhasil mengevakuasi tiga pohon tumbang. Lalu lintas dua arah pun kembali normal.

Menanggapi berbagai bencana ini, Kapolres Pemalang, AKBP Edy S Sitepu meminta semua personel selalu tanggap tatkala terjadi bencana. Penanggulangan bencana harus dilakukan secepatnya.

Dia juga menyatakan Posko Satgas Siaga Bencana Polres Pemalang bersiaga 24 jam. Posko ini didirikan untuk mengantisipasi dampak cuaca buruk. Posko didirikan di halaman Markas Polres Pemalang.

Simak video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Ancaman Banjir, Longsor dan Sambaran Petir

Dalam operasionalnya, Polres Pemalang akan bekerjasama dengan BPBD Pemalang dan instansi terkait lainnya dalam penanganan wilayah terdampak bencana.

"Dengan keberadaan Posko tersebut, diharapkan personil siap dikerahkan dalam memberikan pertolongan kepada masyarakat yang sedang tertimpa musibah bencana alam," katanya.

Kapolres memastikan seluruh personel, alat dan kendaraan yang akan digunakan untuk evakuasi dan operasional penanganan bencana dalam keadaan siap. Dengan begitu, ketika terjadi bencana, pesonel berikut perlengkapannya bisa bergerak lebih cepat.

Beberapa peralatan yang disiapkan sebagai bagian dari perlengkapan Posko Siaga Bencana di antara gergaji mesin atau chainsaw, perahu karet, sepeda motor, dan lainnya. Mobil patroli dan truk dalmas juga akan diturunkan jika dibutuhkan.

"Dari hasil pengecekan, seluruh peralatan dan kendaraan sudah siap digunakan oleh personil satgas siaga bencana Polres Pemalang," ungkapnya.

Meningkatnya intensitas hujan juga memicu risiko bencana hidrometeorologi lainnya, seperti banjir, longsor, dan petir. Karenanya, ia meminta agar warga meningkatkan kewaspadaan. Terlebih, bagi pengendara sepeda motor.

Dia menyarankan agar pengemudi sepeda motor berhenti di lokasi aman. Misalnya, halte atau atap gedung saat terjadi hujan lebat.

"Hindari berteduh di bawah pohon, serta menjauh lah dari pohon besar yang berada di sekitar lingkungan anda saat terjadi hujan lebat disertai angin kencang atau petir," Edy mengimbau.