Sukses

Korban Banjir Karawang Masih Bertahan di Pengungsian

Sebanyak 143 kepala keluarga terdampak banjir di Dusun Kempek RT 05/02, Desa Karangligar, Kecamatan Telukjambe Barat, Karawang, masih bertahan di pengungsian.

Liputan6.com, Karawang - Sebanyak 143 kepala keluarga terdampak banjir di Dusun Kempek RT 05/02, Desa Karangligar, Kecamatan Telukjambe Barat, Karawang, masih bertahan di pengungsian.

Warga mengaku air masih menggenangi rumah mereka setinggi pinggang orang dewasa sejak seminggu yang lalu.

Oom (60), seorang warga setempat mengatakan, dirinya bersama anak dan cucu masih bertahan mengungsi di emperan rumah warga yang tidak terendam banjir sejak seminggu yang lalu. Dirinya mengaku sudah tidak betah berada di pengungsian, namun apa mau dikata, air yang menggenangi rumahnya masih belum surut.

"Belum bisa balik ke rumah masih banjir," katanya, Senin (6/1/2020).

Relawan Kampung Siaga Bemcana, Pendi (30) mencatat warga yang masih bertahan di pengungsian ada sekitar 143 kepala keluarga atau 364 jiwa yang tersebar di sejumlah rumah warga, faktornya air yang mengenangi kampung Kempek masih dalam ketinggian 50 - 110 cm.

Dari cacatan, kata Pendi, sejak Kampung Kempek kebanjiran ada sekitar 465 jiwa dari 165 kelaurga yang terdampak banjir, secara berangsur kembali ke rumah karena rumah tidak tergenang banjir dalam lima hari terakhir. Jika hari ini tidak ada hujan, kemungkinan besar banyak pengungsi yang akan kembali ke rumah mereka.

"Banjir sudah mulai surut, pengungsi sudah berkurang, mereka sudah berangsur kembali ke rumah," pungkasnya.

Sebelumnya posko banjir Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten (BPBD) Karawang mencatat, saat banjir melanda kawasan tersebut pada 1 Januari 2020, jumlah pengungsi korban banjir di wilayah itu mencapai 812 orang. Jumlah pengungsi korban banjir tersebar di dua desa di Desa Karangligar dan Desa Karangmulya, Kecamatan Telukjambe Barat.

Asep Wahyu Kepala BPBD Karawang mengatakan, banjir Karawang diakibatkan luapan Sungai Cibeet lantaran hujan yang datang begitu deras dalam intensitas tinggi. 

Simak juga video pilihan berikut ini: