Sukses

Melihat Keindahan Merapi Bersama Embun Pagi dari Puncak Dipowono

Puncak Dipowono di Canting Mas, Kokap, Kulonprogo, menjadi tempat pilihan untuk melihat keindahan Merapi saat pagi hari.

Liputan6.com, Yogyakarta - Jika Anda berkunjung ke Kulonprogo, jangan lupa untuk mampir ke Puncak Dipowono, yang ada di Canting Mas, Hargowilis. Pasalnya, dari tempat itu, wisatawan bisa menyaksikan sensasi keindahan panorama Gunung Merapi bersama sejuknya embun pagi.

"Kalau sedang cerah, sunrise bagus dilihat dari sini," kata Ketua Hutan Kemasyarakatan Canting Mas, Suyadi kepada Liputan6.com, beberapa waktu lalu.

Suyadi mengatakan, suasana pagi di destinasi wisata Canting Mas sangat berbeda dengan daerah lain. Puncak Dipowono Canting Mas menawarkan momen yang pas bagi pemburu matahari terbit sekaligus tenggelam.

"Dapat semua, sunrise atau sunset. Mau pagi ambil background Merapi bisa juga," katanya.

Selain Gunung Merapi, panorama keindahan alam di sekitarnya juga menjadi pemandangan menarik untuk latar belakang foto selfie.

"Lihat kota bisa, lihat bandara baru YIA dari sini bisa juga. Bahkan laut pun juga kelihatan dari sini," katanya.

Dari Puncak Dipowono, pengunjung bisa menyaksikan dari jauh beragam tempat-tempat ikonik di sekitar Yogyakarta.

"Ketinggian 640 mdpl, ya paling tinggi ya di sini. Makanya dari Puncak Dipowono bisa liat kemana saja," katanya.

Simak juga video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Dibuka Kembali

Suyadi mengatakan Canting Mas memang tidak jauh dari Kalibiru, destinasi wisata yang telah populer sebelumnya. Kini, Canting Mas mulai berbenah sejak Desember 2019 lalu setelah ditutup lama. Ia menjelaskan saat pagi di Canting Mas jelas akan berbeda dengan di perkotaan. "Seger di sini, udaranya seger lah," katanya.

Uniknya, Suyadi menyebut, kondisi lingkungan mempengaruhi cuaca di Canting Mas. Cuaca di Canting Mas berbanding terbalik dengan di daerah lain.

"Kalau ke sini musim kemarau malah udaranya adem saat pagi, kalau musim hujan malah anget di sini," katanya.

Kini pengelola Puncak Dipowono tengah mengembangkan kawasan hutan seluas 20 hektare tersebut. Hutan milik negara itu dikelola melalui jasa kehutanan.

"Kita pakai 10 persen dari 20 hektare ya, 2 hektare untuk wisata," katanya.

Bagi wisatawan yang ingin menikmati pagi hari nantinya dapat menginap di rumah pohon di kawasan ini. 

"Nanti rencananya akan ada homestay di pohon. Ada rumah pohon," katanya. Â