Sukses

Cerita Warga Korban Banjir Kawasan Situs Sunan Kalijaga di Cirebon

Banjir yang menggenang permukiman di kawasan Situs Sunan Kalijaga di Cirebon tersebut karena kiriman air sungai di Kabupaten Kuningan Jawa Barat.

Liputan6.com, Cirebon - Banjir menggenangi ratusan pemukiman warga di Kelurahan Kalijaga Kecamatan Harjamukti Kota Cirebon pada Senin malam, 13 Januari 2020.

Berdasarkan informasi yang didapat dari Kantor Penanggulangan Bencana Daerah (KPBD) Kota Cirebon, banjir disebabkan curah hujan yang tinggi selama 3 jam pada Senin, 13 Januari 2020.

Akibatnya, pemukiman warga di RT 07 di RW 02, RW 03, RT 08 di RW 03 Kelurahan Kalijaga, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon terendam air.

Air menggenangi sekitar 164 rumah warga dengan ketinggian sekitar 1,5 meter. Air mulai masuk ke permukiman warga sekitar pukul 20.00 WIB dan surut sekitar pukul 23.30 WIB.

Tim SAR gabungan masih di lokasi untuk membantu membersihkan sisa lumpur dan benda lain yang terbawa banjir di sekitar pemukiman warga.

Ketua RT 7 RW 2 Kelurahan Kalijaga Kota Cirebon Yanto Tianto mengatakan, banjir yang merendam pemukiman berasal dari luapan Sungai Cikalong yang berada di sekitar pemukiman.

"Lumayan sih kadang sampai 1 meter kadang 1,5 meter tapi disini di pemukiman kami airnya paling tinggi," ujar dia.

Yanto menjelaskan, luapan Sungai Cikalong merendam pemukiman warga di sekitar Situs Keramat Kalijaga. Selain Sungai Cikalong, air yang merendam pemukiman juga hasil kiriman dari sungai yang berada di Kabupaten Kuningan.

"Jadi pemukiman kami itu berada di pusaran Sungai Cikalong makannya kalau meluap apalagi ditambah kiriman dari Kabupaten Kuningan pasti banjir," ujar dia.

Yanto mengaku, banjir yang terjadi tahun ini merupakan terparah kedua dari tahun 2011 lalu. Pada tahun 2011, Kota Cirebon nyaris dikepung banjir, bahkan air masuk ke mal.

2 dari 2 halaman

Korban Banjir

Pada kesempatan tersebut, Yanto mengaku sempat menyampaikan permintaan warga kepada pemda setempat. Warga di Kelurahan Kalijaga meminta tanggul Sungai Cikalong ditinggikan hingga ke petilasan Sunan Kalijaga dan permukimannya.

"Pernah disampaikan permintaan kami tapi belum terealisasi tidak tahu apa alasan mereka," kata dia.

Wali Kota Cirebon, Nashrudin Azis meminta instansi terkait untuk terjun langsung membantu korban banjir. Dia menginstruksikan untuk melakukan berbagai upaya membantu masyarakat.

"Pemerintah Kota Cirebon harus hadir membantu masyarakat yang menjadi korban banjir. Bantuan juga sudah kami salurkan untuk warga yang menjadi korban banjir," ungkap Azis.

Azis menjelaskan, sekitar 10 hari yang lalu bersama forum koordinasi pimpinan daerah (Forkompimda) dan masyarakat sudah melakukan antisipasi terjadinya bencana banjir di Kelurahan Kalijaga.

Dalam upaya antisipasinya, pemerintah melakukan pengerukan di sungai sekitar permukiman dan Situs Keramat Kalijaga. Namun, khusus yang menjadi tanggung jawab Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk-Cisanggarung telah dikoordinasikan agar sungai-sungai tersebut segera dikeruk.

"Tapi yang penting sekarang membantu warga korban banjir apalagi mereka tidak bisa mencari nafkah karena menjadi korban banjir," ungkap Azis.

Pada kesempatan tersebut, Azis juga mengimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada. Menurut dia, saat ini intensitas hujan sudah semakin tinggi di wilayah Kota Cirebon.

Sementara itu, dapur umum telah dibuat untuk membantu korban banjir. Dapur umum dibuat di Kantor Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DSPPPA) Kota Cirebon.

Kepala DSPPPA Kota Cirebon Iing Daiman menjelaskan, jika sejak pagi tadi bantuan berupa makanan sudah mereka salurkan ke korban-korban banjir.

"Bantuan makanan kami salurkan sehari tiga kali," ungkap Iing.

Saksikan video pilihan berikut ini:Â