Sukses

Buntuti Ganjar Pranowo, Siswi: Saya Kira Jadi Gubernur Hanya Enak Duduk di Kantor

Enam siswa sekolah menengah atas di Jawa Tengah mengikuti kegiatan sehari bersama Gubernur Ganjar Pranowo dan berkeliling memantau lokasi bencana banjir di daerah Brebes.

Liputan6.com, Jakarta Intan Latifah, siswi SMAN 1 Purwanegara Banjarnegara selama ini beranggapan pekerjaan sebagai gubernur adalah pekerjaan yang tidak melelahkan. Hanya duduk di kantor dan jarang ke lapangan. Anggapan ini segera ia pupuskan ketika berkesempatan mengikuti Program Sehari Bersama Gubernur.

Bersama lima siswa lainnya dari berbagai SMA di Jawa Tengah, Intan mengikuti Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meninjau lokasi banjir di Kabupaten Brebes, Selasa (14/1). Laiknya staf gubernur, Intan dan kelima siswa lainnya pun ikut melintasi jalan becek berlumpur, meninjau rumah-rumah yang kebanjiran, mengecek tanggul yang jebol dan berkoordinasi dengan pejabat setempat.

"Ternyata jadi gubernur itu luar biasa lelahnya. Saya kira, jadi gubernur hanya enak duduk di kantor, ternyata tidak seperti itu," kata Intan.

Selain Intan, ada Syaqila Luthfia (SMAN 1 Boja Kendal), Angga Yoga Pratama (SMAn 1 Purworejo), Fauzi Hilmawan (SMA Islam Sudirman Ambarawa), Aji Kurniawan (SMAN Jateng di Pati) dan Rizki Abdi Suroso (SMKN 1 Juwangi Boyolali). Keenamnya sebelumnya menjadi orator dalam acara Hari Anti Korupsi Sedunia (Hakordia) di depan kantor Gubernur Jateng.

Kesempatan mengikuti Sehari Bersama Gubernur membuat Syaqila paham bahwa seorang pemimpin dituntut bertindak cepat dan tepat. Ini dia refleksikan ketika melihat Ganjar yang dengan cepat mencari solusi agar banjir tidak kembali melanda Brebes.

Selain itu, kesabaran juga mutlak dimiliki seorang pemimpin terlebih ketika merespon segala rupa protes dan permintaan masyarakat.

"Kami jadi mengerti tentang bagaimana cara penanggulangan banjir, cara menangani permasalahan sosial masyarakat yang terdampak. Dan jadi gubernur itu memang harus sabar ya, serta memiliki keputusan yang cepat dan bijak untuk masyarakat," tutur Syaqila.

Hal sama dialami Aji Kurniawan. Selama ini dia berpikir, pemimpin yang terjun ke masyarakat identik dengan kegiatan pencitraan. Setelah mengikuti kegiatan Ganjar selama seharian, pemikiran itu langsung terhapuskan.

"Beginilah cara pemimpin hadir di tengah masyarakat yang terkena bencana. Pak Ganjar hadir tidak untuk mencari citra, tapi untuk mencari solusi penanganan bencana," kata Aji.

Ganjar sendiri sengaja mengajak keenam pelajar itu untuk berkeliling memantau banjir. Ganjar berharap, keenam siswa itu akan mendapatkan pengetahuan tentang penanganan dan penanggulangan bencana alam secara langsung.

"Saya sengaja ajak mereka untuk belajar menanggulangi bencana seperti apa. Agar mereka mempelajari kondisi sosial masyarakat dan semacamnya. Mereka ini anak-anak hebat yang dulu berorasi dalam kampanye anti korupsi," kata Ganjar.

 

(*)