Liputan6.com, Blora - Usai munculnya Keraton Agung Sejagat di Purworejo, nama Keraton Jipang, di Blora, turut terangkat. Beda dengan keraton besutan Toto Santoso, Keraton Jipang dinilai sebagai kekayaan nusantara.
Eksistensi Yayasan Keraton Jipang juga dianggap melestarikan kebudayaan, pariwisata dan tidak meresahkan warga. Wakil Bupati Blora, Arief Rohman, mendukung keberadaan Keraton Jipang apabila dikehendaki masyarakat.
Dia mengaku tahu keberadaan Keraton Jipang dari sejumlah acara budaya yang digelar keraton ini. Beberapa waktu lalu, Keraton Jipang juga menggelar kirab budaya.
Advertisement
Baca Juga
"Kegiatan mereka (Keraton Jipang) itu temporer. Apabila dikehendaki masyarakat, kami mendukung," kata Arief saat ditelepon Liputan6.com, Jumat (17/1/2020).
Sejauh yang dia ketahui, kegiatan keraton tersebut hanya pada saat-saat tertentu. Kegiatan lebih ke pelestarian budaya.
"Dulu Keraton Jipang buat acara festival terus kirab budaya. Mereka memperkenalkan bahwa dulu di Desa Jipang itu pusat Kerajaan Jipang," dia menerangkan.
Sebelumnya, Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin, mewakili Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mengungkapkan, tidak ada masalah dengan keberadaan Kerajaan Jipang di Blora.
"Kerajaan Jipang tidak meresahkan masyarakat," ucap Taj Yasin.
Latar Belakang Pengelola Keraton Jipang
Putra almarhum KH Maimoen Zubair ini juga menegaskan keberadaan Kerajaan Jipang di Kecamatan Cepu berbeda dengan Keraton Agung Sejagat.
"Yang saya dengar Keraton Jipang di Kecamatan cepu sudah beberapa tahun yang lalu berdiri dan tidak ada keresahan," ucapnya.
Namun begitu, Taj meminta apabila ada keraton atau kerajaan yang dihidupkan kembali, pengelola atau ahli warisnya mesti berkomunikasi dengan pemerintah. Hal itu dilakukan demi menghindari salah paham.
"Harus berbicara atau berkomunikasi dengan pemerintah setempat atau ke pemprov," katanya.
Keraton Jipang dipandegani oleh Gusti Pangeran Raja Adipati Arya Jipang II, Barik Barliyan Surowiyoto. Sehari-hari ia adalah pengusaha di bidang supllier dan kontraktor.
Barik juga merupakan Ketua Dewan Pembina Yayasan Keraton Djipang, Ketua Yayasan Prabu Singa Aljakerta (Forum Lintas adat dan Budaya Nusantara), Ketua Yayasan Pusat Penelitian dan Dokumentasi Kepahlawanan Nusantara (Pusdok Wantara).
Kemudian, ia juga tercatat sebagai anggota Forum Silaturahmi Keraton Nusantara (FSKN), serta Anggota Dewan Pakar Majelis Adat Nusantara (MATRA).
Simak video pilihan berikut ini:
Advertisement