Sukses

Perjuangan Anggota Babinsa 3 Hari 3 Malam Cari Ladang Ganja di Gunung Guntur

Serma Asep Roni, dianggap tepat mendapatkan piagam penghargaan, akibat sulitnya medan di kaki Gunung Guntur, Garut, untuk menemukan puluhan batang tanaman ganja tersebut.

Liputan6.com, Garut Perjuangan berat Serma Asep Roni, menemukan lahan ganja di lahan BKSDA kawasan kaki gunung Guntur, Garut, Jawa Barat, mendapat ganjaran setimpal.

Dandim 0611/Garut Letkol Inf Erwin Agung TWA langsung menggajarnya dengan piagam penghargaan, berikut 'uang kadeudeuh' kepada salah satu prajurit terbaiknya itu.

"Piagam penghargaan ini diharapkan menjadi stimulan buat yang lain," ujar dia selepas pelepasan empat prajuritnya dalam tugas kenegaraan ke Kodam Cendrawasih dan Kaswari, Papua, di Makodim 0611/Garut, Senin (20/1/2020).

Menurutnya, perjuangan Serma Asep menemukan sekitar 30 batang tanaman ganja selama tiga hari tiga malam, di kaki gunung Guntur, wajib diapresiasi institusi.

"Piagam penghargaan ini bisa dijadikan kebanggaan sekaligus bukti bagi anak cucunya kelak, bahwa bapaknya berprestasi,” kata dia.

Asep Roni, selaku penerima penghargaan mengaku bangga atas perhatian yang diberikan institusi. Menurutnya, hal itu bisa menjadi pelecut bagi lain untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat.

"Memang awal informasinya dari masyarakat, tapi kami menemukan lahan menuju penemuan ganja itu yang tidaklah mudah," kata dia.

Menurutnya, setelah mendapatkan adanya tanaman ganja di wilayah kai gunung Guntur Rabu lalu, ia langsung berkoordinasi dengan atasan, termasuk Polsek Tarogong Kaler, sebagai wilayah hukum mereka.

"Sepintas (penanaman) ganja itu memang disengaja, sebab ditemukan adanya pupuk kandang dari kotoran domba," kata dia.

Meskipun demikian, ia belum mengetahui siapa pelaku penanaman tanaman memabukkan tersebut. "Sementara ini belum kami temukan (informasi pelaku)," kata dia.

 

 

2 dari 3 halaman

Obral Penghargaan

Selain Asep Roni, yang menemukan tanaman ganja, penghargaan lain disematkan kepada Sertu Juyono, Anggota Koramil Banyuresmi. Kemampuannya menjinakkan salah satu narapidana kasus teroris sejak 2014 lalu, mampu menghantarkannya mendapatkan piagam serupa.

"Saya hanya melaksanakan tugas," ujar dia merendah.

Menurutnya, sebagai petugas baru yang ditempatkan keluar masuk lapas kelas II Garut sejak 2014 lalu, memberikan pengalaman pribadi dalam menghadapi beragam karakter warga binaan.

"Awalnya tegang, sebab dia (napi teroris) terus berontak dan melawan, namun saya hadapi sendiri," kata Juyono mengenang perjalanan awal menangani napi ekstrem tersebut.

Namun lambat laun, dengan pola pendekatan yang lebih humanis, salah satu napi teroris yang diduga anak buah Amrozi Cs tersebut, menjadi lunak dan menerima masukkan yang diberikan dirinya.

"Jadilah kondusif keadaan lapas setelah itu," kata dia.

Menurutnya, pendekatan secara humanis dengan mengesampingkan kekerasan, mampu menaklukkan seluruh warga binaan, termasuk napi teroris sekalipun.

"Intinya mereka mau dibina dan diarahkan, dan memang saat apel gabungan akhirnya kami menemukan barang bukti sebuah HP dari napi itu (teroris)," ujarnya.

Atas kemampuannya itu, Juyono akhirnya mendapatkan piagam penghargaan dari institusi. "Sebenarnya saat di Banceuy rusuh (napi teroris berulah), saya siap menenangkan, tapi memang tidak ada penugasan dan pemanggilan dari Kodam," kata dia.

Erwin menambahkan, dengan pemberian piagam penghargaan berprestasi tersebut, bisa menjadi pelecut anggota lain, dalam meningkatkan pelayanan dan pengabdian kepada masyarakat.

"Ke depanya, siapa pun yang beprestasi kita hargai dan berikan penghargaan seperti ini," ujarnya.

3 dari 3 halaman

Lepas 4 Personel Ke Papua

Pada Kesempatan yang sama, Dandim Letkol Inf Erwin Agung TWA melepas empat anggota terbaiknya untuk diterjunkan ke Wilayah Kodam XVII/Cendrawasih dan XVIII/Kasuari.

"Mereka akan bertugas selama sembilan bulan di sana," ujar Erwin.

Menurutnya, penugasan yang diberikan merupakan buah kepercayaan dan amanah yang diberikan institusi, kepada seluruh prajurit sebagai panggilan tugas negara. "Selamat bertugas" ujarnya singkat.

Selama melaksanakan tugas negara di daerah konflik tersebut, lembaganya berpesan agar seluruh prajurit yang diberangkatkan, selalu berkoordinasi dengan atasan. "Dan tentu jangan sampai lupa tentang tugas pokok TNI," dia menegaskan.

Beberapa nama prajurit yang diberangkatkan ke Wilayah Kodam XVII/Cendrawasih dan XVIII/Kasuari Sertu Kunadi anggota Koramil Wanaraja, Serda Uman Sugandi anggota koramil Cibatu, Serda Asep Suhendar angota Koramil Cisewu, Koptu Jericartos Angota Koramil Cisewu.

Sebelumnya, Kodim 0611/Garut, telah memberangkatan empat anggota ke wilayah Papua. Dengan jumlah itu, total sebanyak delapan anggota berhasil diberangkatkan ke tanah Papua, untuk melaksanakan tugas negara, dalam menjaga keamanan dan kondusivitas masyarakat.

 

Simak video pilihan berikut ini: