Liputan6.com, Bandung - Warga terdampak banjir di Kabupaten Bandung, Jawa Barat (Jabar) bertambah dari 40.844 jiwa menjadi 60.055 jiwa, akibat meluasnya banjir di wilayah Bandung Selatan ini terjadi sejak sejak Kamis (23/1).
"Jumlah warga terdampak banjir di Kecamatan Baleendah, Dayeuhkolot, Bojongsoang dan Rancaekek ialah 17.998 KK (kepala keluarga) atau 60.055 jiwa," kata Manajer Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) BPBD Provinsi Jawa Barat Budi Budiman Wahyu di Bandung, Minggu (26/1/2020).
Selain itu, lanjut dia, jumlah rumah warga dan fasilitas umun yang terendam banjir di empat kecamatan itu juga bertambah yakni menjadi 10.772 unit rumah terendam, 411 sekolah terendam, 57 tempat ibadah dan 18 fasilitas umum lainnya terendam.
Advertisement
Baca Juga
Dia menuturkan, jumlah pengungsi di Kecamatan Baleendah, Dayeuhkolot dan Bojongsoang hingga Minggu siang mencapai 1.228 KK atau 3.395 jiwa yang terdiri dari 169 lansia, 139 balita, 26 ibu hamil, lima ibu menyusui dan satu disabilitas.
Menurut dia, meskipun tinggi muka air (TMA) mengalami penurunan sekitar 10 cm di beberapa lokasi banjir namun Jalan Andir-Katapang hingga saat ini masih tidak bisa dilalui kendaraan roda dua dan empat.
Sementara itu, Jalan Laswi Ciparay, Majalaya Kabupaten Bandung saat ini sudah bisa dilalui kendaraan roda dua dan empat.Â
"Kami juga mensupport peralatan ke lokasi yang tidak bisa dilalui kendaraan seperti mengirimkan perahu karet lima unit, perahu fiber tujuh unit, perahu almunium tiga unit," kata dia.
Lebih lanjut ia mengatakan BPBD juga mendirikan tenda peleton sebanyak dua unit dan mengirimkan logistik untuk empat kecamatan berupa mi instan 35 dus, air mineral 50 dus, selimut 78 lembar, paket sembako 50 paket, matras 59 lembar.
Ketinggian banjir di sejumlah lokasi ada yang mencapai dua meter seperti di Kecamatan Dayeuhkolot, tinggi muka air (TMA) antara 10-200 cm dan di Kecamatan Baleendah TMA antara 20-200 cm.