Sukses

Diduga Terjangkit Virus Corona, Gadis China di Cilacap Diisolasi di RS Margono

WNA perempuan asal China tersebut mengalami demam, pilek, batuk, dan sesak napas. Mirip dengan gejala serangan virus Corona

Liputan6.com, Cilacap - Seorang Warga Negara Asing (WNA) China yang tengah berada di Cilacap, Jawa Tengah, terjangkit penyakit dengan gejala mirip virus Corona.

Perempuan berusia 29 tahun itu merupakan anak dari seorang Tenaga Kerja Asing (TKA) asal Wuhan, China, di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Cilacap. Ia tiba di Cilacap bersama dengan ayah dan ibunya pada 22 Januari 2020 lalu.

"Ada anggota keluarga dari Tenaga Kerja Asing PLTU Cilacap, yang mengalami batuk, pilek dan rasa lemas," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap, Pramesti Griana Dewi, Senin, 27 Januari 2020.

Dia mengatakan, sebelumnya TKA Tiongkok tersebut cuti dan pulang ke Wuhan, pada 28 Desember 2019, atau ketika virus Corona belum merebak. Kemudian pada 21 Januari 2020, TKA tersebut kembali ke Indonesia dengan istri dan anaknya

Tetapi, ketiganya tidak berangkat bersamaan. TKA tersebut berangkat dari Wuhan bersama istrinya. Sedangkan anaknya berangkat dari Shanghai. Ketiganya lantas bertemu di Bandara Soekarno Hatta.

“Anaknya dari Shanghai, janjian ketemuan dgn orangtuanya di Bandara Soekarno Hatta. Selanjutnya mereka melanjutkan perjalanan ke stasiun Purwokerto,” dia menerangkan.

Pada 22 Januari 2020, ketiganya tiba di Stasiun Purwokerto dan dijemput oleh sopir perusahaan. Tetapi, pada Minggu 26 Januari, WNA perempuan asal China tersebut mengalami demam, pilek, batuk, lemas, yang mirip dengan gejala serangan virus Corona.

Simak video pilihan berikut ini:

2 dari 3 halaman

Observasi Medis di Purwokerto

Laporan tersebut lantas ditindaklanjuti oleh Dinkes Cilacap dengan verifikasi dan pengecekan epidemologi. Selanjutnya, observasi akan dilakukan di RSUD Margono, Purwokerto, Senin malam (27/1/2020).

Pramesti mengemukakan, Dinkes hingga saat ini belum bisa memastikan apakah WNA Tiongkok tersebut terjangkit virus Corona. Sebab, kesimpulan baru akan diperoleh setelah dilakukan pengecekan laboratorium dan serangkaian observasi oleh tim RSUD Margono.

"Hari Senin tanggal 27 Januari 2020 kondisi sudah membaik, suhunya 36,5 derajat, sedikit batuk dan pilek, sedikit lemas,” ucapnya.

WNA China yang mengalami gejala mirip terjangkit virus Corona ini akan diisolasi di RSUD Margono. Adapun TKA PLTU Cilacap dan istrinya, hanya menjalani rangkaian observasi dan cek laboratorium.

"Kami belum bisa menyimpulkan bahwa dia terkena virus Corona. Masih menunggu dari tim RSUD Margono,” dia mengungkapkan.

Pramesti memastikan thermal scaner atau pengukur suhu tubuh di Pelabuhan Tanjung Intan siap dioperasikan untuk mengantisipasi virus Corona yang belakangan mewabah di berbagai negara, termasuk Indonesia.

3 dari 3 halaman

Pemeriksaan TKA China di PLTU Cilacap

Petugas Klinik Kesehatan Pelabuhan (KKP) Tanjung Intan juga telah menyiapkan diri dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) Kementerian Kesehatan.

"KKP sudah ada ya. Otomatis thermal scaner juga disiapkan,” katanya.

Menurut dia, risiko menjangkitnya virus Corona dari Pelabuhan Tanjung Intan tetap ada, meski operasional pelabuhan ini lebih banyak dermaga angkutan barang. Pasalnya, kru kapal berasal dari berbagai negara, termasuk dari Tiongkok.

"Mungkin jumlahnya memang tidak sebanyak pelabuhan penumpang. Tapi harus tetap diwaspadai,” kata Pramesti.

Selain pemeriksaan kru atau anak buah kapal (ABK) Tim epidemologi Dinkes Cilacap bekerja sama dengan KKP juga bakal memeriksa TKA China di PLTU Cilacap dan keluarganya, mulai Selasa (28/1/2020).

Pemeriksaan akan difokuskan ke TKA China yang beberapa waktu terakhir ini pulang ke China, atau berhubungan dengan penduduk China. Dia mengklaim, Dinkes telah berkoordinasi dengan manajemen PLTU untuk mengetahui jumlah dan biodata TKA China.

"Kami tim dari Dinas Kesehatan sudah kontak dengan manajemen PLTU Karangkandri itu, dan sudah mendapat data jumlah pekerja asing di sana, dan terutama yang telah melakukan perjalanan ke China atau berinteraksi dengan penduduk atau pun masyarakat China,” dia mengungkapkan.