Liputan6.com, Sintang - Warga Sintang, Kalimantan Barat digegerkan oleh peristiwa bunuh diri pasutri dengan cara minum racun. Hingga saat ini, kepolisian masih menyelidiki motif keduanya bunuh diri.
“Info tersebut benar. Ada dua orang yang meninggal dunia. Berdasarkan keterangan saksi, bahwa kedua korban meninggal dunia karena meminum racun rumput,” kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Kalimantan Barat Komisaris Besar Polisi Donny Charles Go, Jumat 31 Januari 2020.
Donny bilang peristiwa bunuh diri pasutri tersebut terjadi di Desa Pagal Baru, Kecamatan Tempunak, Kabupaten Sintang. Hingga kini penyidik tetap mencari keterangan saksi lain lagi untuk menguatkan dugaan bunuh diri tersebut.
Advertisement
“Sambil mengumpulkan barang bukti. Penyidik belum bisa memperoleh keterangan lengkap, karena kondisi keluarga korban masih berduka,” ucapnya.
Baca Juga
Dia menjelaskan peristiwa yang menggemparkan warga Kalimantan Barat itu terjadi pada Kamis, 30 Januari 2020 pukul 07.30 WIB. Waktu itu, kepolisian setempat mendapat informasi bahwa ada pasutri meninggal dunia karena bunuh diri dengan cara meminum racun rumput.
“Adapun identitas korban bernama Sarto. Jenis kelamin laki-laki, umur 83 tahun. Pekerjaan tani. Suminah, seorang perempuan berumur 57 tahun,” dia menjelaskan.
Saat ini, kata dia petugas memeriksa sejumlah aksi. Ini dilakukan guna mengungkap kasus pasutri minum racun rumput. Itu termasuk untuk mengungkap dugaan motif bunuh dirinya.
Dia menjelaskan, peristiwa itu kali pertama diketahui oleh tetangga pasutri tersebut, sekitar pukul 20.30 WIB. Salah satu pelaku bunuh diri muntah-muntah di dapur.
Belakangan diketahui, keduanya ternyata meminum racun rumput. Melihat kejadian tersebut, sang tetangga menelepon dan memberi tahu tetangga lainnya dan bergegas memanggil Pak Mantri. Usai itu, pasutri bunuh diri tersebut dibawa ke RSUD Sintang.
“Setelah mendapat perawatan di RSUD pukul 04.05 WIB Sarto mengembuskan nafas terakhirnya. Sedangkan Suminah meninggal dunia pukul 07.38 WIB,” dia mengungkapkan.
Donny mengemukakan, polisi telah mendatangi TKP bunuh diri pasutri tersebut, memeriksa saksi, dan mendokumentasikan TKP.
“Pihak keluarga korban telah merelakan serta mengikhlaskan dan menganggap kejadian ini sebagai musibah. Pihak keluarga merasa jenazah korban tidak perlu diautopsi,” ujarnya.
Simak video pilihan berikut ini: