Sukses

Kapal CPO Tiongkok Hendak Berlabuh, Warga Pasangkayu Ketar-Ketir

ia berharap pihak yang bertanggungjawab sudah melakukan langkah antisipasi berupa pencegahan untuk memastikan awak dari kapal itu tidak terpapar virus Corona

Liputan6.com, Pasangkayu - Beberapa hari terakhir ini warga Kabupaten Pasangkayu Sulawesi Barat (Sulbar) dibikin khawatir isu adanya kapal pengangkut Crude Palm Oil (CPO) asal Tiongkok yang akan merapat di pelabuhan Tanjung Bakau. Warga takut kapal tersebut akan membawa wabah virus Corona yang saat ini sedang menggamparkan dunia, apa lagi berasal dari negara yang sama.

Wabah Virus Corona yang menggemparkan dunia itu, pertama kali muncul di Kota Wuhan Tingkok, kemudian menyebar kessejumlah negara di Asia dan Eropa. Kemunculan Virus Corona menjadi keresahan masyarakat dunia, selain mematikan virus ini juga mudah menular, sehingga wajar jika masyarakat Pasangkayu merasa khawatir.

"Saya sangat khawatir, jangan sampai kapal tersebut terpapar virus Corona, sehingga bisa menular ke tempat kami ini. Apa lagi melihat pemberitaan virus ini sudah memakan korban yang tidak sedikit dan juga mudah menular," kata Sumiati salah seorang warga Pasangkayu.

Sumiati berharap, kapal asal Tiongkok itu tidak berlabuh di daerah mereka, jika nantinya kapal itu memang benar akan berlabuh di Pasangkayu, ia berharap pihak yang bertanggungjawab sudah melakukan langkah antisipasi berupa pencegahan untuk memastikan awak dari kapal itu tidak terpapar virus Corona.

Manajemen PT Tanjung Sarana Lestari (TSL) sebagai penanggungjawab melalui Manajer Produksi Samris Jen Manik membenarkan adanya kapal dari Tiongkok yang akan berlabuh. Kapal asal China itu masuk dalam rencana pengapalan PT TSL pada bulan Februari ini di Pelabuhan Tanjung Bakau Pasangkayu.

"Dalam plan jadwal pengapalan yang ada, benar akan ada kapal asal Tiongkok akan sandar di Pelabuhan Tanjung Bakau. Tiongkok merupakan negara tujuan ekspor CPO terbesar dibandingkan negara lainnya. Selama ini memang kita sudah kerja sama dengan negara Tiongkok," kata Jen kepada liputan6.com, Sabtu (01/02/20).

Jen menambahkan, pihaknya juga sudah bertemu dengan sejumlah instansi terkait untuk membicarakan Standard Operating Procedures (SOP) kapal masuk ke pelabuhan. Apa lagi Virus Corana ini sudah sudah mendapatkan perhatian dunia, jadi pihaknya sudah memikirkan hal itu.

"Kami memastikan akan mematuhi dan mengikuti semua standar prosedur yang ada. Termasuk akan melibatkan semua stakeholder untuk melakukan pengwasan bersama. Kita juga tidak ingin virus Corona ini sampai menular di daerah kita," ujar Jen.

Simak video pilihan berikut ini: