Liputan6.com, Gorontalo - Percaya tidak percaya, di Gorontalo ada tradisi menangkap ikan hanya dengan memanggilnya. Tradisi bernama Paiso ini memang terdengar tidak masuk akal, namun ini benar adanya dan masih dilakukan di beberapa desa terpencil di Gorontalo. Salah satunya di Desa Tulabolo Timur, Kecamatan Suwawa, Bone Bolango.Â
Tradisi Paiso diawal dengan ritual. Ritualnya pun terbilang unik, awalnya sekelompok orang yang ingin menangkap ikan tidak boleh makan dari rumah. Setelah sampai di tepi sungai, kelompok ini harus menaati peraturan, yang di antaranya tidak boleh bersuara, kecuali sang pawang yang melakukan pemanggilan hingga ritual-ritual itu berakhir.
Advertisement
Baca Juga
Saat pemanggilan dimulai, ikan tersebut akan datang satu persatu di depan sang pawang yang terus memanggil. Sementara anggota kelompok lain, ikut mengumpulkan ikan yang datang untuk dimasukkan ke dalam keranjang.
Otal Ulu, seorang pawang ikan mengatakan, tradisi Paiso memang sudah ada sejak nenek moyang dan dilestarikan secara turun-temurun. Otal sendiri mengaku, dirinya diajarkan ritual memanggil ikan oleh kakeknya sejak berusia 10 tahun.
Ada syarat yang harus dipenuhi bagi para pemburu ikan dengan tradisi Paiso, yaitu tidak membersihkan pada malam hari, dan setelah diolah, ikan harus dihabiskan.
"Kalau tidak dihabiskan itu akan berubah menjadi kayu kering, dan bisa bahaya bagi yang memakannya," kata Otal.
Otal Ulu mengakui, di zaman serba modern seperti sekarang, sudah jarang orang Gorontalo yang melakukan tradisi Paiso saat ingin menangkap ikan. Banyak orang menganggap Paiso merupakan tradisi yang dekat dengan syirik, bertentangan dengan ajaran Islam, karena memohon atas bantuan jin.
"Tinggal sedikit orang yang melakukan, karena adanya isu bahwa Paiso ini bekerja sama dengan jin, padahal tidak," katanya menambahkan.