Liputan6.com, Blora - Kabupaten Blora, Jawa Tengah, adalah tempat lahirnya tokoh-tokoh hebat. Pramoedya Ananta Toer atau Pram salah satunya. Selain itu tersebut lah satu nama, Raden Mas (RM) Djokomono.
Nama RM Djokomono tidak banyak dikenal orang. Namun apabila disebut nama Raden Mas (RM) Tirto Adhi Soerjo atau Tirto, khalayak umum Indonesia khususnya para wartawan langsung tahu bahwa dia adalah bapak pers nasional.
Sebutan nama RM Djokomono adalah nama yang diberikan orang tuanya semasa kecil. Usut punya usut, tokoh kelahiran Blora, pada 1880 ini mulai dikenal dengan nama RM Tirto Adhi Soerjo setelah melepas gelar kebangsawananannya untuk memperjuangkan hak-hak masyarakat Indonesia kala itu.
Advertisement
Baca Juga
Menurut silsilah, dia adalah putra dari Bupati Bojonegoro, Jawa Timur yang bernama Raden Ngabehi (RNg) Hadji Moehammad Chan Tirtodhipoero, yang kalau ditarik garik keturunannya merupakan sepupu dari Bupati Blora yang bernama Raden Mas Adipati Arya (RMAA) Tjokronegoro III.
RM Djokomono meninggal pada tahun 1918, kemudian namanya oleh pemerintah disematkan sebagai bapak pers nasional pada tahun 1973 dan baru diangkat sebagai pahlawan nasional pada 3 November 2006 silam.
Keturunan RMAA Tjokronegoro III yang bernama Raden Nganten (RNgt) Ratnasari Puspitarini bercerita, diusia 37 tahun RM Djokomono dikenal sebagai tokoh pers dan tokoh kebangkitan nasional serta tokoh perintis persuratkabaran dan kewartawanan nasional Indonesia.
"Di tahun 1917 Masehi, RM Djokomono yang pada saat itu usianya baru 37 tahun, namanya mulai muncar dengan nama RM Tirto Adhi Soerjo (TAS)," kata Ratnasari kepada Liputan6.com, Sabtu (8/2/2020).
Simak Video Pilihan Berikut Ini:
Silsilah RT Djajeng Tirtonoto hingga RM Tirto Adhi Soerjo
Ratnasari mengungkapkan, RM Djokomono memiliki kekerabatan dekat dengan eyangnya yang merupakan Bupati Blora ke-3 pada tahun 1886 - 1912.
"Ibu eyang (Tjokronegoro III) dengan ayah TAS (RNg Hadji Moehammad Chan Tirtodhipoero) itu kakak beradik. Sama-sama putra dan putri dari Raden Mas Toemenggung (RMT) Ridder Tirtonoto," ungkapnya.
Ratnasari menjelaskan, TAS juga merupakan salah satu trah dari Bupati Blora Raden Toemenggung (RT) Djajeng Tirtonoto (1762 - 1782).
"TAS dan Tjokronegoro III itu juga trah ke-5 dari Bupati Blora RT Djajeng Tirtonoto,"Â ucap keturunan Tirto ini.
Raden Toemenggung (RT) Djajeng Tirtonoto memiliki putera bernama Raden Ngabehi (RNg) Tirtodimedjo, lalu memiliki puteri bernama Raden Nganten (RNgt) Tirtorejo, lalu memiliki putra bernama Raden Mas Toemenggung (RMT) Ridder Tirtonoto (Bupati Bojonegoro).
Kemudian memiliki putera bernama Raden Ngabehi (R.Ng) Tirtodipoero atau RNg H Moch. Chan Tirtodipuro (Bupati Bojonegoro), lalu memiliki putera bernama Raden Mas (RM) Djokomono atau RM Tirto Adhi Soerjo.
Disampaikan, silsilah RT Djajeng Tirtonoto segaris trah dengan RMAA Tjokronegoro III dan RM Djokomono. Yakni; Raden Toemenggung (RT) Djajeng Tirtonoto (Bupati Blora 1762 - 1782), memiliki putra bernama Raden Toemenggung (RT) Prawirojoedo (Bupati Blora 1812-1823), lalu memiliki putera bernama Raden Toemenggung (RT) Tirtonegoro (Bupati Blora 1823-1847).
Kemudian memiliki putra bernama Raden Mas Toemenggung (RMT) Tjokronegoro I (Bupati Blora 1 April 1842 - September 1842), lalu memiliki putra bernama Raden Mas Adipati Aria (RMAA) Tjokronegoro II (Bupati Blora 1857-1886), lalu memiliki putra bernama Raden Mas Adipati Aria (RMAA) Tjokronegoro III (Bupati Blora 1886 - 1912).
Advertisement