Sukses

Mengintip Kelengkapan Fasilitas Reaktivasi Kereta Api Cibatu - Garut

Pengadaan JPO menunggu pengajuan dari pemda Garut, untuk selanjutnya dievaluasi sesuai kebutuhan.

Liputan6.com, Garut - PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasional 2 Bandung, menunggu pengajuan dari pemerintah daerah Garut, Jawa Barat, mengenai pengajuan jembatan penyeberangan orang (JPO), dalam proses reaktivasi kereta api Cibatu-Garut Kota. 

"Nanti kalau masuk kriteria kami akan pertimbangkan, pokoknya kita evaluasi, yang penting jalan dulu nanti kita perbarui kekurangannya," ujar Executive Vice President Daop 2, Fredi Firmansyah, selepas pemberian bantuan CSR di Masjid Nurul Huda, Babakan Koropeak, Karangpawitan Garut, Senin (10/2/2020).

Menurutnya, proses reaktivasi kereta api Garut tahap pertama dari Stasiun Cibatu hingga Garut Kota sejauh 19,8 kilometer, sudah mencapai 95 persen dari target semula.

Sehingga dengan capaian itu, ujar dia, diharapkan layanan kereta api dalam waktu dekat segera dinikmati masyarakat secara optimal.

"Sebentar lagi kita launching, besok lusa kita uji coba pakai kereta dan sebagainya, sudah clear, semoga dalam waktu dekat (waktu launching)," ujar dia.

Beberapa pengerjaan infrastruktur kereta api mulai rel, jembatan, stasiun dan lainnya sudah hampir rampung, dan menunggu proses uji coba.

Bahkan, khusus fasilitas stasiun, lembaganya sengaja menyiapakan stand atau space khusus bagi UMKM asal Garut. "Nanti yang (lolos) terseleksi, kami akan tentukan kriterianya," kata dia.

Rencananya space tersebut ditujukan untuk sektor makanan, fesyen, termasuk merchandise dan oleh-oleh khas daerah Garut. "Ada kriteria tertentu jangan nanti dibebaskan, intinya nanti yang masuk ke sana produk unggulan Garut," kata dia.

Dengan upaya itu, keberadaan fasilitas stasiun dapat memenuhi kebutuhan warga. Rencananya, sesuai harapan masyarakat Garut, peresmian reaktivasi kereta api seharga sekitar Rp 400 miliaran itu bisa dilakukan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

"Kita berdoa semoga Bapak Presiden berkenan untuk meresmikan, 37 tahun loh, ini bukan hal sebentar," dia berharap.

Saat disinggung soal besaran tarif yang akan dijual kepada masyarakat, Fredi mengaku belum mendapatkan bocoran resmi dari pemerintah.

"Nanti juga akan muncul dengan sendirinya, yang jelas kalau ekonomi pasti akan sama dengan lainnya," kata dia.

 

2 dari 2 halaman

Berikan Bantuan CSR Rp378 Juta

Pada kesempatan yang sama, PT KAI Daop 2 Bandung menyalurkan bantuan Program Tanggung Jawab Sosial Dan Lingkungan (TJSL) sebesar Rp 378.743.550, bantuan itu diperuntukan untuk pembangunan Masjid Nurul Huda, Babakan Koropeak, Kelurahan Suci Kaler Karangpawitan, Garut.

"Ini salah satu bentuk tanggung jawab PT KAI bagi kehidupan masyarakat sekitarnya, terutama warga Garut yang sebentar lagi akan menikmati hadirnya kembali kereta api di jalur reaktivasi Cibatu-Garut," ujar Fredi.

Menurutnya, kegiatan tersebut merupakan tanggung jawab sosial dari perusahaan bagi masyarakat. Selain Garut, program TJSL juga berlaku di seluruh wilayah kerjan PT KAI.

"Sebelumnya kami pun memberikan bantuan untuk kegiatan penanaman pohon dan pembuatan gapura di Desa Cikembang Kabupaten Bandung dengan total nilai sebesar seratus juta rupiah," kata dia.

Kemudian, selain sektor infrastruktur, perusahaan juga ikut aktif membantu pengusaha kecil menengah (UMKM), termasuk menjadikan mereka menjadi mitra binaan.

"Di Garut, kami memberikan bantuan modal usaha untuk pengusaha perajin kulit dan makanan khas yang diproduksi Gapura Sigar," kata dia.

Dengan upaya itu, lembaganya berharap mampu memberikan peningkatan taraf kesejahteraan masyarakat. "Kami ucapkan terima kasih atas dukungan seluruh eleman pemerintahan dan masyarakat Garut, mewujudkan proses reaktivasi jalur Cibatu–Garut," kata dia.

 

Simak video pilihan berikut ini: