Liputan6.com, Banten - Diperkirakan 1.377 rumah akan tergusur program reaktivasi jalur rel kereta api Rangkasbitung - Labuan atau dari Kabupaten Lebak menuju Kabupaten Pandeglang, Banten, sejauh 18 kilometer. Ganti rugi hanya akan diberikan bagi pemilik rumah/bangunan lebih dari 10 tahun dan pemilik sertifikat tanah.
Sedangkan husus rumah ibadah dan sekolah akan direlokasi. Pemerintah daerah akan menyiapkan lahannya dan dibangun oleh pemerintah pusat. Bagi warga yang memiliki sertifikat tanah, maka akan diperiksa terlebih dahulu oleh Badan Pertanahan Nasional (BPN).
Baca Juga
Pendataan awal bangunan yang terkena dampak sosial terkait dengan reaktivasi jalur segmen 1 Rangkasbitung sampai Labuan. Datanya dikumpulkan melibatkan semua unsur, dari pemda, kepolisian, tokoh masyarakat.
Advertisement
"Data tersebut akan digunakan oleh tim KJPP (Kantor Jasa Penilai Publik), yang akan menentukan berapa nilai uang tunai diberikan kepada masyarakat. Sesuai Perpres 62 l, yang bisa diberikan santunan yang menempati lebih 10 tahun," kata Kepala Balai Teknik Perkereta Apian Wilayah I Jakarta-Banten, Rode Paulus Gago Pujiono, ditemui usai rapat persiapan reaktivasi jalur kereta api Rangkasbitung-Labuan, di Hotel Wisata Baru, Kota Serang, Banten, Selasa (11/2/2020).
Cepat lambatnya pembayaran ganti rugi pembebasan tanah tergantung masyarakat yang mau menerima uang santunan tersebut atau tidak. Namun pihaknya menargetkan tahun 2021 reaktifasi sudah dimulai untuk menunjang Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Wisata Tanjung Lesung, di Kabupaten Pandeglang, Banten.
"Proses penghitungan selesai dalam satu dua bulan ini. Akhir Maret atau April bisa dilakukan pembayaran," terangnya.
Nantinya, wisatawan bisa menaiki kereta dari wilayah Jakarta menggunakan KRL, turun di Stasiun Rangkasbitung, kemudian melanjutkan perjalanan ke Stasiun Labuan menggunakan jalur kereta api tujuan Rangkasbitung-Labuan yang akan di reaktivasi untuk sampai ke KEK Tanjung Lesung meaiki Kereta Rel Diesel (KRD).
"Tujuan pemerintah destinasi wisata, salah satunya Tanjung Lesung. Nah itu untuk mendukung itu, untuk kegiatan harian bisa dilakukan. (Pakai) KRD kereta diesel. (Wisatawan) Ke Rangkas (dulu) bisa lanjut Labuan," tegasnya.