Sukses

Tangisan Calon Pengantin di Palembang Saat Dampingi Jasad Sang Kekasih

AS (20), warga Palembang tewas dibunuh RE di dekat kediaman rumahnya, diduga karena motif dendam oleh pelaku.

Liputan6.com, Palembang - Akad nikah sakral yang diidam-idamkan Lina dan AS (20) di Kota Palembang Sumatera Selatan (Sumsel), hanya tinggal kenangan. Rencana membangun biduk rumah tangga pun buyar, karena kepergian AS jelang pernikahannya.

Raut wajah sedih terpancar di wajah Lina, saat melihat jasad kekasihnya terbujur kaku di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Bari Palembang. Lina pun tak bisa menahan air matanya dan menangis di samping jasad AS.

"Ayah bangun, sebentar lagi kita mau nikah," ucap lirih Lina yang tak kuasa menahan rasa sedihnya, Jumat (14/2/2020).

Kepergian AS tidak disangka-sangka. Nyawa pria yang tinggal di Jalan Kemas Rindo, Kelurahan Kemang Agung Kecamatan Kertapati Palembang ini, hilang di tangan RE.

Dari Informasi yang dihimpun, pembunuhan tersebut terjadi tak jauh dari kediaman korban, pada hari Kamis (13/2/2020) sore sekitar pukul 17.30 WIB.

Ayah AS, Syamsul Bahri mengungkapkan, pembunuhan anaknya dilatarbelakangi rasa dendam RE ke AS. Dia melihat sendiri anaknya tersungkur di tanah, setelah ditusuk menggunakan senjata tajam oleh RE.

"Kemungkinan pelaku dendam sama anak saya. Anak saya luka tiga tusukan, satu di perut dan dua di lengan," ucapnya.

Setelah mengetahui anaknya menjadi korban penusukan, Syamsul Bahri dan anggota keluarga lainnya, langsung membawa AS ke rumah sakit. Namun, Tuhan berkehendak lain, nyawa AS tidak tertolong.

Dia pun membenarkan jika AS sudah merencanakan mempersunting kekasihnya Lina, pada bulan Februari 2020 ini di Kota Palembang Sumsel.

"Anak saya mau nikah tanggal 26 Februari nanti. Calon istrinya sangat terpukul atas kepergiannya," kataya.

 

2 dari 2 halaman

Pelaku Langsung Ditangkap

Jenazah AS akan dikebumikan di pemakaman keluarga, yang tak jauh dari rumah korban pada Jumat siang sekitar pukul 14.00 WIB. Keluarga berharap pelaku segera ditemukan dan dihukum seberat-beratnya.

"Saya berharap polisi segera menangkap tersangka dan menghukum seberat-beratnya sesuai perbuatannya," tandas Syamsul.

Suasana haru pun mewarnai rumah duka. Terdengar jelas isak tangis keluarga terutama calon istri korban.

Tangisan juga tak bisa dibendung Nurhayati, ibu korban. Dia syok mengetahui putra ketiga dari lima bersaudara ini, meninggal dunia dengan cara yang sadis.

Tak butuh waktu lama bagi polisi untuk menangkap RE, yang ditangkap di kediamannya di kawasan Kertapati Palembang, pada Kamis malam.

"Pelaku sudah ditangkap semalam. Sudah diserahkan ke Polrestabes Palembang. Karena keluarga korban melapor ke sana," kata Kapolsek Kertapati, AKP Paulin Eterna Agustinus Pakpahan.

 

Simak video pilihan berikut ini: