Liputan6.com, Yogyakarta Sarapan merupakan kebiasaan penting yang ternyata masih kerap dilewatkan orang Indonesia. Gerakan Nasional Sarapan Sehat Setiap Hari yang digelar Energen di Yogyakarta, Minggu (16/2/2020) mengungkap sejumlah fakta tentang sarapan. Pertama, tujuh dari 10 anak kekurangan gizi sarapan.
“Banyak orang yang sering menomor duakan sarapan karena berbagai alasan seperti sibuk, malas, tidak sempat sarapan hingga menu sarapan yang membosankan,” ujar Raisa E Djuanda, perwakilan Ikatan Dokter Indonesia (IDI).
Ia menjelaskan, sarapan tidak boleh dilewatkan karena aktivitas ini menjadi awal yang baik untuk menjalani hari yang produktif dan penuh semangat.
Advertisement
Baca Juga
Kedua, anak yang tidak sarapan lebih laman dalam beraktivitas dan memiliki tingkat konsentrasi yang rendah. Raisa memaparkan metabolisme glukosa membuat otak berfungsi dengan baik.
Oleh karena itu, untuk menjaga kadar metabolisme yang baik pada otak anak perlu asupan konstan dari glukosa. Konsumsi sarapan bernutrisi setiap hari sangat penting untuk memberikan energy yang cukup di pagi hari supaya otak bekerja maksimal.
Ketiga, sarapan yang baik tidak asal kenyang. Menurut Ketua Umum PERGIZI Pangan Indonesia, Hardinsyah, menu sarapan bergizi adalah yang mengandung karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral dan air. Semua gizi ini harus terpenuhi dan ada saat sarapan.
Gerakan Nasional Sarapan Sehat Setiap Hari Bersama Energen telah digulirkan sejak 2015. Energen secara aktif dan berkesinambungan senantiasa menjalankan komitmennya untuk mengajak keluarga Indonesia peduli terhadap kebiasaan sarapan sehat setiap hari.
Penyelenggaraan kampanye pada 2020 juga seperti pada tahun-tahun sebelumnya. Kegiatan ini dilaksanakan secara road show di 15 kota di Indonesia, yakni Yogyakarta (16 Februari) bertepatan dengan perayaan Pekan Sarapan Nasional, Sukabumi (1 Maret), Kediri (8 Maret), Tasikmalaya (15 Maret), Malang (5 April), Bogor (12 Juli), Serang (19 Juli), Denpasar (26 Juli), Kupang (8 Agustus), Pekanbaru (23 Agustus), Makassar (6 September), Pematang Siantar (13 September), Samarinda (20 September), Palembang (27 September), dan Aceh (18 Oktober).
“Temuan masih adanya fakta tujuh dari 10 anak Indonesia kekurangan gizi sarapan serta masih kurangnya kesadaran akan pentingnya sarapan sehat setiap hari inilah yang kemudian menginspirasi Energen untuk menggelar gerakan nasional ini,” ucap Cynthia Ruslan, Senior Brand Manager Energen.